MALANG - Lima Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Brawijaya (UB) membuat inovasi gelfoam kombinasi kitosan, dan ekstrak biji alpukat (Persea americana mill) untuk penyembuhan luka pascapencabutan gigi.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2018, prevalensi pencabutan gigi di Indonesia mencapai 7,9%.
"Gelfoam atau gelatin foam dapat mengontrol perdarahan pascapencabutan gigi dalam waktu kurang dari 10 menit," kata anggota tim pembuat gelfoam Oliresianela.
Baca juga:Â Â 3 Mahasiswa UB Olah Limbah Plastik Jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan
Ia mengatakan, spons gelatin ini berasal dari gelatin murni yang berbentuk spons lentur, berpori, dan mudah menyerap.
Sementara itu, lanjutnya, Indonesia adalah negara penghasil udang terbesar ketiga di dunia. Kulit udang mencapai 45-55% dari berat total dengan nilai ekonomis yang rendah dan dianggap sebagai limbah, padahal mengandung kitin yang dapat menghasilkan kitosan.
Baca juga:Â Â Ciptakan Piranti Penghitung Nener, Mahasiswa Ini Raih Medali Emas di Ajang IICYMS
Kitosan memiliki berbagai keistimewaan, seperti bersifat antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, dapat menjadi agen penggumpal, dan dapat diserap oleh tubuh.
Menurut dia, kombinasi kitosan dan molekul bioaktif lain meningkatkan sifat mekanik, penyerapan protein, serta biomineralisasi. "Oleh karena itu, kami mengombinasikan kitosan dengan molekul bioaktif dari ekstrak biji alpukat," paparnya.
Follow Berita Okezone di Google News