JAKARTA - Pandemi Covid-19 masih terus mewabah di dunia khususnya Indonesia. Virus tersebut ditemukan pertama kali di Wuhan, China pada 2019. Lalu, kenapa virus corona dikatakan pandemi? Dan apa yang membedakan dengan endemi dan epidemi.
Pakar Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan, virus corona atau Covid-19 ini memberikan banyak pelajaran penting kepada manusia, khususnya dunia sains, mahasiswa, pelajar di semua bidang, baik kesehatan, dan virus.
"Bisa melihat evolusi virus, mutasi dari mutasi berikutnya, ini pertama kali dalam sejarah," kata Dicky kepada Okezone, Sabtu (10/7/2021) malam.
Baca juga:Â Kemenkes Akui Distribusi Obat Terapi Covid-19 Tak Merata
Menurut Dicky, epidemi itu digambarkan atau artikan sebagai satu peningkatan yang tidak diduga dalam sejumlah kasus penyakit di wilayah, negara, provinsi, ataupun kawasan, contohnya epidemi itu campak, dan polio.
"Untuk diketahui epidemi ini penyakit tidaklah penyakit menular, mewabah sebagai contoh obesitas, dalam penyakit epidemi dapat diartikan penyakit atau perilaku berkaitan dengan kesehatan seperti merokok, yang jumlah kasusnya sangat terlihat jelas di atas kejadian yang diperkirakan di satu komunitas, itu epidemi," tutur Dicky.
Baca juga:Â Pandemi Covid-19 Bisa Berubah Jadi Endemi, Begini Penjelasannya!
Lalu kedua pandemi, pandemi ini dideklarasikan khusus oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), jadi WHO punya otorisasi untuk menentukan suatu tingkatan penyakit apakah pandemi, epidemi, dan endemi.
"Satu penyakit dengan pertumbuhan yang begitu cepat meningkat dan ini artinya setiap hari peningkatannya, hari ke hari meningkat tajam tidak standar, WHO baru bisa menetapkan suatu penyakit, oh ini pandemi. pandemi tidak ada hubungan dengan populasi keparahan penduduk. Ini lebih pada bahwa penyakit virus atau bakteri ini meliputi seluruh benua, terjangkit oleh penyakit tersebut, bukan hanya wilayah atau negara, itu pandemi," beber Dicky.
Â