Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wujudkan Pertanian 4.0, Mentan: Rektor IPB, Jangan Tinggalkan Saya Sendiri

Hairunnisa , Jurnalis-Senin, 18 November 2019 |17:07 WIB
Wujudkan Pertanian 4.0, Mentan: Rektor IPB, Jangan Tinggalkan Saya Sendiri
Menteri Pertanian dan Rektor IPB. (Foto: Okezone.com/Dok. IPB)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan pertemuan dengan tim Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam rangka membangun pertanian 4.0. Hal tersebut dibahas oleh Rektor IPB Arif Satria dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Mentan mengungkapkan bahwa kementerian sangat membutuhkan peran serta kampus dalam memberikan saran untuk perkembangan pertanian ke depannya.

Baca Juga: Guru Besar IPB Bambang Hero Raih Anugerah John Maddox Prize 2019

“Saya butuh bapak rektor, saya butuh teman-teman dari IPB semua. Jangan tinggalkan saya sendiri di sini. Pak Rektor dan teman teman IPB tentu lebih tahu secara akademik perihal pertanian dari yang saya pahami. Saya mau kerja Pak, tentu saya harus punya sandaran,” ungkap Syahrul saat menerima Tim IPB University, dalam keterangannya, Senin (18/11/2019).

Di era revolusi industi 4.0 ini, Mentan mengakui jika saat ini hasil di lapangan akan menjadi skala prioritas yang penting. Syahrul juga meminta seluruh jajarannya untuk selalu belajar melihat kondisi lapangan negara maju saat ini.

Pertanian

Dia juga meminta untuk memperhatikan kondisi pertanian di negara tersebut sehingga Kementan bisa mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju.

“Kita sudah di level mana nih dan itu yang harus dikejar. Saya butuh kampus untuk mem-backup saya. Kita kejar ketertinggalan kita. Mulai dari supporting mekanisasi yang baik, juga bijaksana melihat demografi kita yang juga sangat besar,” ungkapnya.

Baca Juga: Juara Umum Olimpiade Vokasi Indonesia, IPB: Momen Introspeksi Mahasiswa

Sementara itu, Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria mengatakan Mentan sangat luar biasa dalam menyambut kedatangannya bersama rombongan. Menurutnya karena Mentan punya keinginan besar agar data-data ke depan yang ditampilkan oleh Kementan memiliki basis saintifik yang demikian kuat.

Dosen dari Fakultas Ekologi Manusia ini mengungkapkan akan terus menggali data dan memperkuat data yang sudah ada. Termasuk di dalamnya perihal perkembangan regenerasi petani yang saat ini petani Indonesia rata-rata sudah berumur 47 tahun ke atas.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement