Pengembangan sistem ini dilakukan bersama Abipraya Wibawa Jati dan Anjar Firmansyah di Smart Agriculture Research, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian UGM di bawah bimbingan Dr. Andri Prima Nugroho.
Soleh menjelaskan sistem yang dikembangkan tersusun dari komponen utama Local management sub-sistem (LMS), terdiri dari microcontroller yang menangani sensor lingkungan dan transmisi data ke Global management sub-sistem (GMS).
Proses pengiriman data dari LMS ke GMS menggunakan jaringan seluler yang memungkinkan akses dan pemasangan di areal pertanian. Pengelolaan data dilakukan menggunakan cloud system yang memberikan kemudahan akses serta pengolahan data lebih lanjut misalnya untuk peramalan dan estimasi kehilangan air.

Adapun keunggulan dari sistem yang dikembangkan ini adalah penambahan fitur integrasi dengan sistem cloud dan penggunaan sensor lingkungan yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan operasional budi daya tanaman. Di samping itu, juga terdapat skenario antisipasi ketidakstabilan jaringan transmisi data, swa-energi, serta modul analisis seperti estimasi dan peramalan evaportranspirasi.
"Ke depan alat akan terus kita sempurnakan," ujarnya.
Andri Prima Nugroho sebagai pembimbing menyampaikan bahwa kompetisi Product Innovation di ARC menjadi kompetisi bergengsi. Pasalnya, selain mewujudkan sebuah produk, tim harus juga harus mendemokan dan mempresentasikan gerai pameran di hadapan juri yang berasal dari perwakilan universitas dari empat negara.
"Alhamduliah produk inovasi dari UGM ini mendapatkan apresiasi dan semoga kedepannya dapat lebih ditingkatkan lagi," harapnya
(Rani Hardjanti)