JAKARTA - Mahasiswa Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM berhasil berinovasi di sektor pertanian. Inovasinya pun dipertandingkan antar mahasiswa Teknik Pertanian se-ASEAN.
Produk inovasi yang diajukan telah bersaing dan berhasil masuk tiga besar dengan menyisihkan 24 produk lain dari beberapa perwakilan universitas dari empat negara yang hadir, seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia.
Baca Juga: Robot Terbang UGM Berjaya di Turki
Pada kompetisi tahunan mahasiswa Teknik Pertanian se-ASEAN itu, mahasiswa UGM mengajukan inovasi berupa sistem monitoring kondisi lingkungan yang merupakan pengembangan lanjut dari stasiun cuaca otomatis atau Automatic Weather Station (AWS). Sistem yang dinamai ASMOSYS ini dibuat untuk mendukung penerapan konsep pertanian presisi.
"Dengan peralatan ini petani dapat mengetahui kondisi lingkungan di lahan secara spesifik setiap saat secara real time," kata salah satu pengembang sistem, M Soleh Hidayat seperti dilansir situs resmi UGM, Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Baca Juga: Bimasakti, Mobil Rakitan UGM Menang di Student Formula Japan 2019
Capai ini membuat mahasiswa UGM berhasil meraih medali perunggu dari kompetisi Product Innovation di Agricultural Engineering Annual Regional Convention (ARC) 2019 yang diselenggarakan pada 22-25 September 2019 di Politeknik Kota Bharu, Malaysia.