JAKARTA - Hari ini menjadi momentum penting bagi para orangtua peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018. Sebab, anak terkasih mereka sedang beradu kemampuan untuk bisa diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) yang diinginkan.
Sebanyak 860.001 peserta yang mendaftar SBMPTN akan mengikuti ujian tertulis berbasis cetak (UTBC) maupun berbasis komputer (UTBK).
Baca Juga: Peserta SBMPTN Gugup: Deg-degan dan Takut dengan Soal
Tak sedikit orangtua pun memberikan dukungan dengan mengantarkan langsung anaknya ke lokasi ujian, bahkan menunggu hingga ujian selesai. Seperti yang terjadi di SMAN 70 Jakarta, salah satu lokasi ujian di SBMPTN di Jakarta.
Berdasarkan pantauan Okezone, Selasa (8/5/2018) lokasi yang terdapat sekira 700 peserta mengikuti ujian ini, nampak sejumlah orangtua duduk menunggu di sekitar area sekolah. Mulai sambil bercengkrama satu sama lain hingga menghabiskan rasa bosan dengan bermain gadget.

Nurjaman, orangtua dari peserta Lisda Nurhidayati mengaku, merasa bangga karena sang anak ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Semangat itu pun, membuat dirinya sudah tiba di lokasi ujian sejak pukul 05.00 padahal ujian dimulai sejak pukul 07.00 WIB.
"Sudah sejak jam 5 pagi. Ini kan momen setahun sekali, jadi disiapkan banget. Anak sendiri sih keliatan enggak begitu panik, kalau rezeki pasti lolos" ujarnya.
Baca Juga: Tegangnya Suasana Ujian SBMPTN, Sibuk Cari Ruangan hingga Ditemani Orangtua
Dia menyatakan terus berdoa dan optimis untuk mendukung anaknya. "Harus optimis dan doa juga. Optimis kan juga bagian dari doa," ujarnya.
Lisda sendiri berasal dari sekolah di daerah Kuningan, Jasa Barat, yang mengincar jurusan Kedokteran di Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Nantinya, jika lolos, Lisda juga akan tinggal bersama dirinya yang sudah lebih dulu menetap di Jakarta.

Sementara, Suratmi salah satu orangtua peserta ujian menyatakan, berharap anaknya mampu mengikut ujian dengan baik. Anaknya yang bernama Mira Dwihandayani pun mengincar Jurusan Akuntansi di Universitas Negeri Jakarta.
"Orangtua sih optimis, berharapnya anak bisa kerjain soal dan lulus, nilai tinggi. Dia kepengen banget kuliah," ungkapnya kepada Okezone di SMAN 70 Jakarta, Selasa (8/5/2018).
(kmj)
Dia menyatakan, Mira sendiri lulusan dari SMA 3 Sukoharjo, Jawa Tengah. Nantinya, bila lolos maka akan tinggal bersama dirinya, sebab dia memang sudah bekerja dan tinggal di Jakarta.
Suratmi mengaku, jauh lebih gugup dirinya ketimbang sang anak dalam masa persiapan ujian. "Orangtua pasti yang paling ini (gugup) di SBMPTN, pengennya kan anak lulus," imbuhnya.
Baca Juga: Panitia SBMPTN Undana Kupang Pastikan Tak Ada Praktik Joki
Ada juga, Albert Tesalonika, orangtua peserta yang bernama Lisya. Anaknya mengincar Jurusan Arsitek di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan UI.
Dia mengaku tak terlalu gugup mengantarkan sang anak, sebab dia pun pernah mengikuti ujian tersebut pada masanya dulu. Oleh sebab itu, dia optimis Lisya bisa lolos dalam ujian. "Harus optimis dong, pastinya," katanya.

Selain itu, sepasang sui istri Rion dan Nenti juga hadir menunggu sang anak bernama Frida hingga selesai ujian. Anaknya membidik Jurusan Kedokteran di UI dan Kedokteran Gigi di Unpad.
Mereka pun mengaku optimistis, Frida bisa lolos ujian, sebab anaknya yang lulus dari SMAN 64 Jakarta ini memang memiliki minat di bidang MIPA.
Baca Juga: SBMPTN 2018, 860.001 Peserta Mendaftar Secara Online
"Harus optimis pastinya. Di juga bagus nilainya di sekolah, kemarin waktu ambil SKL (Surat Keterangan Lulus) ternyata dia nilai tertinggi di sekolah buat pelajaran Biologi," ungkap Nenti.
Dalam persiapan, kata Rion, Frida sudah belajar hingga mengikuti les, sedangkan orangtua selalu mendukung dengan doa. "Kita selalu dukung doa terus," ucapnya.

Sekedar diketahui, ujian berlangsung pada pukul 07.30 WIB, namun peserta sudah memasuki ruang ujian sejak pukul 07.00 WIB. Untuk Tes Kemampuan Dasar Sain dan Teknologi (TKD Saintek) berlangsung hingga 09.30 WIB, kemudian dilanjutkan Tes Kemampuan Potensi Akademik 10.00-11.45 WIB. Kemudian dilanjutkan Tes Kemampuan Dasar Sosial Dan Humaniora (TKD Soshum) pada pukul 13.15-14.30.
Maka untuk peserta mengambil ujian campuran dimana dapat memilih sebanyak-banyaknya 3 program studi yang merupakan campuran dari program studi kelompok IPA dan IPS, harus mengikuti seluruh ujian dan memakam waktu dari pagi hingga sore hari.
(kmj)
(Rani Hardjanti)