JAKARTA- Program Gala Siswa Indonesia (GSI) yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bersama Persatuan Sepak Bola Indonesia dan Komite Olahraga Nasional Indonesia berlangsung sejak 1 Februari 2018.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan bahwa kompetisi GSI yang tengah berlangsung akan dijadikan acara tahunan. Kompetisi mulai dari level kecamatan, berjenjang ke kabupaten atau kota, selanjutnya nasional. ‘’Nanti finalnya di tingkat nasional, rencana kalau bisa kita gelar di Gelora Bung Karno," ujar Muhadjir, Sabtu (7/4/2018).
Muhadjir menuturkan dipilihnya olahraga sepak bola, karena bisa dijadikan wadah untuk pendidikan karakter. Dalam pertandingan olahraga, sambung Muhadjir ada talenta, keterampilan, sportivitas, bekerjasama dengan tim, menghargai lawan dan teman, adu tak tik, serta memadukan antara otot dengan otak dalam waktu bersamaan sehingga membutuhkan konsentrasi penuh
“Biar otaknya bagus, cerdas, taktiknya bagus , tapi kalau talentanya rendah dia juga tidak akan bagus. Sebaliknya, juga biar talentanya bagus tapi tidak memiliki otak yang baik, bisa meramu taktik strategi juga tidak akan berhasil. Jadi sepakbola ini media yang paling sempurna untuk pendidikan karakter. “ ujarnya.
Lebih lanjut lagi, sambung dia, program GSI dirancang untuk mencari bibit-bibit unggul yang diterapkan pada usia siswa SMP, diharapkan ketika masuk SMA atau SMK akan lebih intensif pembinaannya di bidang sepakbola. Muhadjir menuturkan, nantinya ketika ada rekrutmen pemain-pemain profesional, maka sudah ada list beberapa nama yang sangat spesial di bidang sepakbola.
Terakhir, ia menuturkan harapannya bahwa industri sepakbola dapat mewarnai kemajuan Indonesia ke depan. “Karena sepakbola ini kan olahraga yang paling klasik dan paling modern sekaligus. Saya kira sampai sekarang tidak ada satu pun olahraga yang terindustrialisasi secanggih sepakbola," tutupnya.
(Susi Fatimah)