JAKARTA – Seorang wali murid di SMKN 2 Makassar melakukan tindak kekerasan kepada Pak Guru Dasrul. Ia pun menderita luka di wajah hingga berdarah akibat pemukulan yang dilakukan orangtua berinisial AA (43) tersebut.
Dalam media gathering yang dilakukan di Gedung Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Jakarta, Jumat (16/9/2016), Pak Guru Dasrul menuturkan sejumlah hal yang dialami pasca-kejadian tersebut.
"Mata saya sekarang jadi sedikit buram kalau melihat," ujarnya dengan nada terbata-bata.
Pak Guru Dasrul menjelaskan bahwa saat pemukulan terjadi, wali murid itu langsung menghampiri dan melemparkan bogem mentah ke wajahnya. "Jadi waktu sampai di sekolah, anaknya langsung menunjuk ke saya dan bapaknya langsung menghampiri saya," ucap dia.
Pak Guru Dasrul mengungkapkan tidak hanya sekali menerima pukulan, tapi berulang kali. "Saya dipukulnya berkali-kali. Tulang hidung saya juga patah," ucapnya.
Ketua PGRI Sulawesi Selatan, Profesor Dr Hj M Wasir Thalis, M.S, menuturkan bahwa akibat pemukulan tersebut tidak hanya fisik Pak Guru Dasrul yang mengalami luka namun juga psikologis.
"Secara psikologi juga terganggu karena Pak Guru Dasrul, istri, dan anaknya juga mendapat tekanan dari pihak luar yang sifatnya mengancam," ungkap Wasir Thalis.
Ia menyatakan bahwa PGRI tidak akan melepaskan kasus apa pun yang berhubungan dengan guru. "Kami akan akan kawal. Kami menyesali mengapa guru mudah sekali dimasukkan ke penjara," ujarnya.
Pak Guru Dasrul menambahkan bahwa sejak kejadian tersebut dirinya belum lagi mulai mengajar di sekolah. "Saya belum mengajar lagi sekarang," tambahnya. (afr)
(Susi Fatimah)