Ide Ayat untuk mengeksplorasi Pluto yang memiliki permukaan keras di perairannya amat berbeda dengan proyek lain yang umumnya membahas eksplorasi di bulan atau Mars. Pada Juni, Ayat menerima respons dari NASA yang menyatakan dia masuk dalam daftar pemenang kompetisi.
"Beasiswa Stanford amat membantu saya untuk memasuki AS dan berkomunikasi langsung dengan agensi luar angkasa AS," ujar Ayat.
Ayat sendiri merasakan pengalaman menarik selama tinggal di Amerika. Dia menyebut, orang-orang yang ditemuinya di jalan tidak mengetahui dia muslim karena Ayat tak mengenakan jilbab. Tetapi ketika berbincang dan mengetahui bahwa dia adalah orang Arab, cara mereka memperlakukan Ayat pun berbeda.
Selama ini, kata Ayat, dia tinggal dengan tiga gadis lainnya. Setelah pembantaian di Orlando, sikap mereka pun berubah terhadapnya.
"Tetapi saya jelaskan kepada mereka bahwa kewarganegaraan seseorang tidak menentukan apakah ia akan menjadi pelaku kekerasan atau tidak. Selain itu, di setiap komunitas pun pasti ada orang baik dan jahat. Bepergian dan pengembangan pribadi sangat penting bagi semua orang. Saya harap setiap pemuda Arab berani mengeksplorasi komunitas yang berbeda dan mengembangkan diri mereka," papar Ayat.
(Rifa Nadia Nurfuadah)