Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sekolah di Palu Hentikan Perpeloncoan Siswa

Antara , Jurnalis-Selasa, 19 Juli 2016 |12:26 WIB
Sekolah di Palu Hentikan Perpeloncoan Siswa
Suasana hari pertama sekolah di salah satu sekolah. (Foto: Dok. Okezone)
A
A
A

PALU - Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Palu, Triyono mengatakan, sudah beberapa tahun terakhir sekolahnya tidak lagi menerapkan sistem perpeloncoan dalam penerimaan siswa baru.

"Kami sudah tiga tahun ini tidak lagi melaksanakan masa orientasi sekolah (MOS) dengan pola perpeloncoan seperti tahun-tahun sebelumnya," ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (19/7/2016).

Dia mengaku, pada beberapa tahun lalu memang sistem perpeloncoan masih berlangsung dan dilakukan oleh para senior mereka. Sebab, setiap penerimaan siswa baru yang dilibatkan sebagai panitia pelaksana MOS adalah OSIS yang terdiri atas siswa-siswi senior.

Tidak heran, selama MOS berlangsung para siswa-siswi baru banyak dikerjai sesuka hati oleh kakak-kakak mereka. Namun, kata dia, dalam beberapa tahun terakhir ini kegiatan MOS seperti itu tidak lagi diberlakukan di SMKN 3 Palu karena dianggap lebih banyak merugikan siswa.

"Makanya dalam pelaksanaan MOS di sekolah, OSIS hanya sebagai pendamping panitia saja," ucapnya.

Sekarang ini, lanjut Triyono, MOS dilakukan oleh para guru, sehingga kegiatan ini pun berganti nama menjadi pengenalan lingkungan sekolah (PLS). Kegiatan PLS diisi dengan hal-hal yang lebih bersifat rohani, pencerahan, bimbingan, arahan, dan bagaimana memperkenalkan lingkungan sekolah. Siswa baru juga diberi paparan mengenai sistem pembelajaran dan penjelasan tentang jurusan yang ada agar setelah tamat nanti bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan juga siap untuk bekerja.

Dengan demikian, sejak awal siswa-siswi belajar dengan fokus sesuai bidang studi atau jurusan yang dipilihnya. "Ini semua kegiatan yang dilakukan selama masa MOS berlangsung," terangnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Palu, Arsid Nurdin. Menurut dia, tidak ada lagi pola MOS dengan sistem perpeloncoan terhadap siswa senior kepada siswa-siswi yang baru masuk.

MOS selama ini dilakukan dengan lebih terfokus pada kegiatan pengenalan lingkungan sekolah. Mulai dari pendekatan antara siswa satu sama lainnya dan antara siswa baru dengan para guru, serta semua staf administrasi dan tata usaha di sekolah.

Juga ada kegiatan-kegiatan yang bersifat spritual keagamaan agar siswa bisa mencintai dan menjalankan ibadah menurut keyakinan mereka dengan baik dan benar. "Pokoknya tidak ada lagi perpoloncoan penerimaan siswa baru di lingkungan sekolah yang dipimpinnya itu," pungkas Arsid Nurdin. (ira)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement