MATARAM - Wacana rencana pembatasan penggunaan telefon seluler (ponsel) di sekolah menyeruak. Salah satu alasannya, ponsel memiliki berbagai dampak negatif bagi siswa dan mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Burhanul Islam menyebutkan, hampir semua madrasah di Kota Mataram sudah menerapkan larangan pelajar membawa ponsel ke sekolah. Larangan ini terutama sudah diterapkan pada semua madrasah negeri sebelum ada instruksi larangan dari Gubernur NTB.
Apalagi, kata Burhanul, untuk madrasah tsanawiyah (MTs) atau setara tingkat SMP, setiap MTs memiliki aturan tata tertib sekolah yang salah satu poinnya adalah melarang pelajar membawa ponsel ke sekolah, karena dapat mengganggu proses belajar mengajar.
"Kalau mereka terbukti membawa ponsel, pihak sekolah akan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku," katanya, seperti dilansir Antara, Kamis (10/3/2016).
Menurutnya, untuk mendukung agar pelajar bisa mengikuti aturan itu, pihak sekolah telah menyediakan fasilitas ponsel baik di koperasi maupun OSIS yang dapat digunakan oleh semua pelajar ketika mereka dalam kondisi darurat. Darurat dalam hal ini, artinya, mereka butuh dijemput oleh orangtua, atau adanya kepentingan mendesak yang mengharuskan siswa berkomunikasi dengan orangtua, wali atau keluarga mereka lainnya.
"Kebijakan ini sudah ada di setiap madrasah terutama madrasah negeri, sehingga siswa tidak terganggu dengan berbagai aktivitas yang akan dilakukan dengan ponsel," katanya.
Sementara untuk kebutuhan mencari bahan pelajaran melalui jaringan internet, pihak madrasah telah menyiapkan komputer. "Fasilitas ini dapat digunakan siswa untuk mencari bahan pelajaran yang dibutuhkan, tanpa melalui ponsel," sebutnya.
Larangan membawa ponsel ke sekolah bagi para siswa madrasah tersebut sebagai salah satu langkah antisipasi kalangan pelajar dipengaruhi oleh berbagai dampak negatif ponsel. Burhanul mengimbuhkan, untuk pelajar pada tingkat madrasah aliyah (MA) atau setara SMA/SMK dilakukan pengawasan lebih ekstra.
"Untuk siswa MA, pihak sekolah lebih meningkatkan pengawasan dengan melakukan razia ponsel secara berkala, karena ada saja siswa yang bersembunyi membawa ponsel," katanya.
(Rifa Nadia Nurfuadah)