JAKARTA – Presiden Prabowo akan menambah jumlah fakultas kedokteran di Indonesia. Pasalnya, jika hal itu tidak direalisasikan, Indonesia akan menghadapi masalah yang tidak main-main.
Prabowo menyoroti fenomena global di mana banyak negara maju seperti Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat mengalami kekurangan tenaga medis. Negara-negara tersebut, menurutnya, dapat merekrut dokter dari negara lain dengan imbalan gaji tinggi. Kondisi ini dapat menjadi ancaman bagi Indonesia.
Negara-negara kaya, lanjut Presiden, bisa mengambil dokter dari negara yang kurang kaya. Contohnya, Inggris kekurangan dokter dalam jumlah yang cukup besar.
“Mereka ambil dari mana saja. Begitu juga Jerman, Eropa Barat, dan Amerika. Mereka mampu membayar sangat tinggi. Ini bisa jadi masalah bagi kita,” jelasnya dalam arahannya pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Prabowo menambahkan, kekurangan tenaga dokter di Indonesia masih sangat besar. Padahal, untuk dokter umum saja, Indonesia masih mengalami defisit.
“Kalau tidak salah, kekurangan kita di atas 140 ribu dokter. Kita juga kekurangan ribuan dokter spesialis. Ini pekerjaan rumah besar,” katanya.
Sekadar diketahui, jumlah fakultas kedokteran di Indonesia tercatat sebanyak 117 pada awal 2025. Rencananya pemerintah untuk menambah 148 prodi di 57 fakultas kedokteran yang ada.
(Rani Hardjanti)