JAKARTA - lembaga-lembaga internasional dari Arab Saudi, Indonesia, dan Maroko menggelar dialog peradaban bertajuk Membangun Jembatan Komunikasi untuk Mewujudkan Kerja Sama Peradaban.
Acara ini berlangsung di Future Bridge Center di Kenitra, dengan kolaborasi dari organisasiorganisasi terkemuka seperti ISESCO (Islamic World Educational, Scientific and Cultural Organization) Maroko, Pusat Dialog Peradaban (Centre du Dialogue Civilisationnel), Lembaga Penelitian dan Studi Masa Depan (Centre Inmae de Recherches et des Etudes Prospectives) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia Rabat.
Peserta dari beragam latar belakang, mulai dari akademisi, diplomat, hingga tokoh masyarakat lintas negara, turut hadir dalam acara ini. Beberapa pembicara utama, di antaranya Prof. Dr. Maryam Ait Ahmad (Dosen Universitas Ibn Tofail), Dr. Amin Ismail (Dosen Universitas Mohammed V Rabat), dan Dr. Ridho (Ketua Future Bridge Center, Kenitra), menekankan pentingnya dialog antarperadaban dalam mempererat hubungan antara Timur Tengah, Asia, dan Afrika untuk menghadapi tantangan global.
Dalam sambutannya, Prof Maryam berbagi kisah tentang pengalamannya di Indonesia, mengagumi kerukunan masyarakat di tengah beragam budaya dan agama.
“Saya masih ingat ketika mendengar lantunan azan yang menggema di seluruh negeri. Itu sungguh menakjubkan,” ungkapnya penuh kesan.
Nuansa Budaya yang Menghangatkan Suasana Acara dimulai pada pukul 11 siang dengan suasana hangat penuh semangat. Pembukaan diawali dengan lantunan selawat dan syair-syair Arab, dipimpin oleh seorang anggota Majelis Ilmi Kenitra (semacam MUI di Indonesia), disusul dengan penampilan hadrah oleh mahasiswa Indonesia yang membawa selawat khas Nusantara.