JAKARTA - Latar belakang pendidikan Maryam March Maharani, mahasiswa UNJ dan atlet judo di Olimpiade Paris 2024. Terlebih dia menjadi pembawa bendera Merah Putih di acara pembukaan pentas olahraga terbesar di dunia.
Berikut belakang pendidikan Maryam March Maharani, mahasiswa UNJ dan atlet judo di Olimpiade Paris 2024:
Dia merupakan mahasiswa UNJ Angkatan 2020. Dia menempuh pendidikan di program studi S1 Kepelatihan Kecabangan Olahraga.
Dia mulai berlatih judo secara serius pada usia 12 tahun di klub judo lokal di Jakarta. Dedikasi yang tinggi dan bakat yang luar biasa membuatnya cepat dikenal di kalangan komunitas judo.
Pada usia 15 tahun, Maharani berhasil meraih medali emas dalam Kejuaraan Judo Nasional Junior, yang menjadi titik awal kariernya sebagai atlet profesional. Dia terus menunjukkan performa gemilangnya di berbagai kejuaraan nasional.
Ia berhasil mengumpulkan beberapa medali emas dari PON (Pekan Olahraga Nasional), kejuaraan nasional judo, dan berbagai turnamen bergengsi lainnya di Indonesia. Keunggulannya dalam teknik dan kekuatan membuatnya menjadi lawan yang tangguh di kelas -63 kg.
Ia berhasil lolos ke Olimpiade melalui kuota Kontinental Asia dengan peringkat keenam. Sebelumnya, dia telah menunjukkan kemampuannya dalam berbagai turnamen internasional.
Di Hong Kong Asian Open 2023, ia meraih posisi kedua. Di Warsaw European Open 2024, ia berada di peringkat ketiga. Selain itu, Maryam juga mencatatkan diri di peringkat ketujuh pada Asian Championship Individuals 2024.
Sementara itu, Rani sukses membungkam Jacira Ferreira dari Mozambik. Dia menang dengan skor 10-0.
Kemenangan itu membawa Rani melangkah ke babak 16 besar. Namun sayang, dia menemui tantangan berat di laga selanjutnya.
Rani tak mampu berbuat banyak menghadapi Krasniqi. Dia terkena ippon oleh Krasniqi tak lama setelah laga dimulai.
Setelah terbanting, Rani langsung dinyatakan oleh wasit. Alhasil, langkahnya terhenti di babak 16 besar saja dalam Olimpiade Paris 2024.
Selain itu, Olimpiade Paris 2024 menjadi debut Rani di Olimpiade. Tentunya bukan hasil yang menggembirakan, tetapi menjadi pelajaran berharga bagi atlet berusia 24 tahun itu.
Bahkan, Rani telah membuat bangga Indonesia dengan pencapaiannya lolos ke Paris 2024. Sebab, dia menjadi judoka pertama Tim Merah-Putih yang mentas di Olimpiade setelah 12 tahun alias absen dalam dua edisi terakhir.
(Rina Anggraeni)