Akhirnya! Ilmuwan Pecahkan Misteri Nyanyian Paus

Timothy Gishelardo, Jurnalis
Senin 26 Februari 2024 11:19 WIB
Ilmuwan Pecahkan Misteri Nyanyian Paus (Foto: University of Southern Denmark/BBC Indonesia)
Share :

JAKARTA - Para ilmuwan telah menemukan teka-teki bagaimana beberapa jenis paus, mamalia terbesar di lautan, menghasilkan nyanyian-nyanyian yang kompleks dan terdengar menghantui.

Paus bungkuk dan jenis paus balin lainnya, spesies paus yang memiliki tulang saring makanan di dalam mulut telah mengembangkan semacam kotak suara khusus yang memungkinkan mereka untuk bernyanyi di dalam air.

Penemuan yang dipublikasikan di jurnal Nature ini juga mengungkap dampak dari kebisingan yang dibuat oleh manusia di lautan sangat mengganggu makhluk laut raksasa ini.

Nyanyian paus terbatas pada frekuensi sempit yang tumpang tindih dengan kebisingan yang dihasilkan kapal.

“Suara sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka, karena itulah satu-satunya cara mereka dapat menemukan pasangannya di lautan,” jelas Prof. Coen Elemans dari University of Southern Denmark, yang memimpin penelitian tersebut dilansir BBC Indonesia, Jakarta, Senin (26/2/2024).

"(Ini adalah beberapa) hewan paling misterius yang pernah hidup di planet ini. Mereka termasuk hewan terbesar, mereka cerdas dan sangat bersosialisasi," katanya.

Paus balin adalah kelompok mamalia laut yang terdiri dari 14 spesies, termasuk paus biru, paus bungkuk, paus kanan, minke dan abu-abu.

Alih-alih menggunakan gigi, hewan-hewan ini mempunyai tulang saring yang disebut balin untuk menyaring sejumlah besar makhluk kecil dari air sebagai makanan.

Bagaimana tepatnya mereka menghasilkan lagu-lagu yang kompleks dan seringkali terdengan menghantui telah menjadi misteri dalam waktu yang lama.

Elemans mengatakan sangat menarik setelah menemukan jawabannya. Dia dan rekan-rekannya melakukan eksperimen menggunakan laring, atau kotak suara, yang telah diambil dengan hati-hati dari tiga bangkai paus yang terdampar – paus minke, paus bungkuk dan sei.

Mereka kemudian meniupkan udara melalui struktur besar tersebut untuk menghasilkan suara.

Pada manusia, suara berasal dari getaran ketika udara melewati struktur yang disebut pita suara di tenggorokan kita.

Paus balin, sebaliknya, memiliki struktur besar berbentuk U dengan bantalan lemak di bagian atas laring.

Anatomi vokal ini memungkinkan hewan bernyanyi dengan mendaur ulang udara, dan mencegah air terhirup.

Para peneliti menghasilkan model suara komputer dan menunjukkan bahwa nyanyian paus balin dibatasi pada frekuensi sempit yang tumpang tindih dengan kebisingan yang dihasilkan oleh kapal pelayaran.

“Mereka tidak bisa begitu saja memilih, misalnya, bernyanyi lebih tinggi untuk menghindari kebisingan yang kita buat di laut,” jelas Prof Elemans.

Penelitian ini menunjukkan bagaimana kebisingan laut dapat menghalangi paus untuk berkomunikasi dalam jarak jauh.

Pengetahuan ini sangat penting dalam konservasi paus bungkuk, paus biru, dan hewan laut raksasa lainnya yang terancam punah.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya