AICIS 2024: Studi Penelitian Akademisi Bakal Rumuskan Solusi Terbaik Pengungsi Rohingya

Sementara itu, Hapid Durohman dalam “Analysis of Pros and Cons Regarding the Arrival of Rohingya Refugees” menganalisis implikasi agama, kemanusiaan, dan sosio-ekonomi dalam identitas dan kewarganegaraan pengungsi Rohingya.

Tak berhenti di situ, Yudi Hamsah dalam penelitiannya “Conflict between Human Rights and Social Stability” mengungkap kompleksitas krisis Rohingya dari sudut pandang etika dan keamanan.

Mukhsin menjelaskan, studi-studi tersebut menyoroti tantangan yang dihadapi dalam menciptakan keadilan dan perlindungan hak asasi manusia dalam skala global terkait implikasi hukum internasional terhadap pengungsi Rohingya. “Melalui analisis yang komprehensif, studi-studi ini berkontribusi untuk memahami berbagai dimensi krisis pengungsi Rohingya dan implikasinya terhadap upaya kemanusiaan global dalam lanskap sosial-politik-agama,” pungkasnya.

Sebagai informasi, AICIS 2024 mengusung tema ‘Redefining Religion’s Roles in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights’ Konferensi ini akan berlangsung di UIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, pada 1-4 Februari 2024. AICIS tahun ini memiliki 25 sesi panel yang disediakan untuk mendiskusikan isu-isu yang dibagi ke dalam sejumlah sub tema.

Dalam Religious Leaders Summit menghadirkan 12 tokoh agama dari berbagai negara di Asia Tenggara. Berikut daftarnya:

1. DR. KH Abdul Ghofur Maemon (Islam-Indonesia)

2. Prof. Dr. Hilman Latief (Islam-Indonesia)

3. Prof Philip Kuntjoro Widjaja (Buddha-Indonesia)

4. DR. I Nyoman Jujur (Hindu-Indonesia)

5. Venerable Dr Yon Seng Yeath (Buddha-Kamboja)

7. YB Datuk Dr Hasan bin Bahrom (Islam-Malaysia)

8. Phra Dr Anilman Dhammasakiyo (Buddha-Thailand)

9. Pdt Gomar Gultom (Kristen-Indonesia)

10. Romo Agustinus Hery Wibowo (Katolik-Indonesia)

11. Rev. A. Elga J. Sarapung (Kristen-Indonesia)

12. WS. Andi Gunawan, ST, CM, NNLP (Konghucu-Indonesia)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)