Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, PTKIN pada dasarnya sebagai perguruan tinggi yang meramu sistem peendidikan yang akan menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.
“Orientasi dari PMB PTKIN yang ditandai dengam sebuah kata smart dimaknai dalam ruang intelektual, emosional, sosial dan spiritual,” ujar Muhammad Ali Ramdhani
Ketua Panitia PMB PTKIN yang juga Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Nyayu Khodijah menerangkan soal seleksi PMB PTKIN 2024. Ada melalui Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (UM-PTKIN) serta jalur mandiri.
Lebih lanjut, Nyayu Khodijah menyebutkan proses seleksi nasional ini akan dilaksanakan oleh 58 PTKIN dan 1 PTN yang tersebar di seluruh Indonesia dengan pilihan 1.301 program studi, dengan rincian daya tampung 65.574 orang untuk kuota formasi SPAN-PTKIN dan 85.692 orang untuk kuota UM-PTKIN.
“Selain jalur SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN, calon mahasiswa juga bisa mendaftar di jalur PMB Mandiri di masing-masing perguruan tinggi,” ujar Nyayu Khodijah.
Nyayu Khodijah juga menjelaskan, dalam pelaksanaan UM-PTKIN tahun 2024 tidak ada kelompok pilihan ujian bahasa, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Imu Pengetahuan Sosial (IPS) dan kejuruan. Jadi setiap lulusan dari Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), atau Pendidikan Diniyah Formal/ Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah/ Mu’adalahMuallimi/Mua’dalah Salafiyah akan bebas memilih program studi.
(Feby Novalius)