Ini Sejarah Hari Anak Sedunia 20 November dan Tema 2023

JAKARTA - Dunia mengajak masyarakat global untuk mengedepankan hak anak, dan dirayakan setiap 20 November sebagai Hari Anak Sedunia. Tahun 2023, Hari Anak Sedunia meningkatan kesejahteraan anak-anak serta menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap masalah yang dihadapi anak-anak di dunia ini. Namun tahukah kalian sejarah awal terbentuknya Hari Anak Sedunia ini?

 BACA JUGA:

Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (19/11/2023) bahwa Hari Anak Sedunia ini ditetapkan pertama kalinya pada tahun 1954 oleh UNICEF. Namun, sebelum UNICEF menetapkannya, sejak 1856 sudah ada cikal bakal lahirnya hari anak sedunia ini. Pencetusnya adalah Dr. Charles Leonard, pendeta dari Universalist Church of the Redeemer di Chelsea, Massachusetts.

Awalnya, pendeta Charles telah memiliki kebiasaan untuk mengadakan pelayanan kebaktian untuk anak-anak. Bertahun-tahun diadakan, munculah usulan dari beberapa pihak untuk perayaan tahunan untuk anak-anak. Tetapi, bertahun-tahun tidak terjadi.

Dan barulah UNICEF mendeklarasikan Hari anak Sedunia ini. Pada 20 November 1959, Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Hak-Hak Anak. Teksnya berbunyi sebagai berikut:

 BACA JUGA:

1. Anak harus diberikan sarana yang diperlukan untuk perkembangan normalnya, baik secara material maupun spiritual

2. Anak yang lapar harus diberi makan, anak yang sakit harus disusui, anak yang terbelakang harus ditolong, anak yang nakal harus dipulangkan, anak yatim dan anak terlantar harus diberi naungan dan pertolongan.

3.Anak harus menjadi orang pertama yang menerima pertolongan pada saat kesusahan.

4.Anak harus ditempatkan pada posisi untuk mencari penghidupan dan harus dilindungi dari segala bentuk eksploitasi.

5.Anak harus dibesarkan dalam kesadaran bahwa bakatnya harus dibaktikan untuk melayani sesamanya.

Untuk tahun ini, PBB dengan turunannya, UNICEF mengusung tema Hari Anak Sedunia 2023 dengan tema "For Every Child, Every Right"

 BACA JUGA:

Ada tiga pesan utama yang dibawa pada Hari Anak Sedunia 2023, yaitu:

1. Setiap anak, di mana pun, mempunyai hak untuk hidup di dunia yang damai. 2. Anak-anak mempunyai hak atas planet yang aman dan layak huni.

3. Anak-anak harus didengarkan dan dilibatkan dalam semua keputusan yang mempengaruhi mereka.

(Marieska Harya Virdhani)