4. Adakah Mereka Bangga Padaku?
karya Dedy Yanwar Elfani
Hari ini latah kubahagia
Bersorak ramai mendendang nada
Memperingati sumpah pemuda
Yang kutahu mereka adalah pahlawan
Berjasa bagi negeri, memerdekan ibu pertiwi
Terhenyak kudengar seruan-seruan pengeras suara
Orang-orang itu mengajak pemuda meneruskan perjuangan
Terbesit olehku, andai mereka masih hidup hingga hari ini
Akankah mereka bangga kepada angga kepadaku?
Para pahlawan bermandikan darah di medan perang
Aku pun meneruskan perjuangan
Berdarah-darah di medan tawuran
Para pahlawan berorasi menggetarkan tanah lapang
Aku pun meneruskan perjuangan
Berteriak lantang dan berjoget di panggung hiburan
Adakah mereka bangga padaku?
Para pahlawan berurai air mata dalam keharuan
Aku pun meneruskan perjuangan
Tersedu-sedu di depan adegan roman picisan
Para pahlawan berjanji setia terhadap bangsa
Aku pun meneruskan perjuangan
Bersumpah setia kepada orang yang beruang
Adakah mereka bangga padaku?
Para pahlawan mati-matian mempertahankan kedaulatan
Aku pun meneruskan perjuangan
Kugadaikan kekayaan bumi kepada negara adidaya
Para pahlawan hidup sederhana dan bersahaja
Aku pun meneruskan perjuangan
Hidup bersahaja dengan puluhan mobil sport berjejer di garasi
Adakah mereka bangga padaku?
Para pahlawan mencurahkan semua hidupnya untuk rakyat
Aku pun meneruskan perjuangan
Kukuras semua harta rakyat untuk memperkaya diri
Para pahlawan dengan keras memperoleh pendidikan untuk kemajuan bangsa
Aku pun meneruskan perjuangan
Aku beli ijazah pendidikan tinggi untuk kupajang dalam titel namaku
Adakah mereka bangga kepadaku?
BACA JUGA:
5. Ibuku Malang
karya Wahyuni Sii Yhunyun
Darah tak lagi merah
Tulang tak lagi putih
Kini kau terluka Ibu
Wajahmu dilumuri duka
Bahasamu mengaung tanpa makna
Kau sakit Ibu
Senyummu tak semanis dulu
Hanya lukis kesedihan yang ada di sana
dan
Ujung badikku tak mampu mengukir bahagia untuk masa depanmu
dan
Losariku tak sanggup meniupkan angin kesejukan untuk tidur panjangmu
Kau benar-benar dirundung sedih
dan
Ibuku malang
dan ternyata
Aku yang memberi racun pada gelas anggur kesayanganmu
Hingga kematian semakin dekat menjemputmu
Itulah tadi berbagai puisi tentang Hari Sumpah Pemuda. Yang mana kesukaanmu?
(Dani Jumadil Akhir)