AI di Dunia Pendidikan, Tantangan atau Ancaman?

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Kamis 19 Oktober 2023 13:30 WIB
AI dalam pendidikan keuntungan atau ancaman? (Foto: Frepik)
Share :

JAKARTA - Transformasi penggabungan Artificial Intelligence atau AI ke dalam bidang pendidikan bukan lagi tanpa tantangan. Salah satu kemampuannya yang paling menonjol adalah kemampuannya untuk menghilangkan pembelajaran hafalan, sebuah proses di mana siswa menghafal fakta dan angka tanpa memahami konsep dasar. Dengan AI, semuanya lebih cepat dan mudah. Apakah dosen dan guru terancam? Atau siswa yang diuntungkan?

Dilansir dari Financial Express, Kamis (19/10/2023), program pendidikan informasi seringkali mengandalkan pembelajaran hafalan, meskipun berharga, siswa menghafal fakta dan angka tanpa benar-benar memahami konsep yang mendasarinya. Meskipun pendekatan ini bekerja paling baik dalam lulus ujian namun gagal menumbuhkan pemikiran kritis untuk menghadapi tantangan dunia. abad ke 21.

Keuntungan AI dalam Pendidikan

Sebagian besar pendidikan konvensional mempunyai metode yang sama, sehingga menyebabkan beberapa mahasiswa kesulitan untuk bertahan, bahkan ketika yang lain tampak sulit dipahami. A.I. dengan menggunakan analisis informasi, AI dapat menyesuaikan pelajaran dengan kekuatan dan kelemahan setiap siswa.

Metode analisis tradisional seringkali gagal memberikan umpan balik yang tepat waktu dan mendalam. Alat penilaian yang didukung AI memberikan umpan balik instan, membantu siswa memahami kesalahan dengan segera, dan mendorong pemahaman materi yang lebih mendalam.

 BACA JUGA:

Keuntungan bagi guru, para pendidik sering kali menghadapi beban administratif yang sangat berat sehingga hanya menyisakan sedikit waktu untuk melakukan pembinaan. AI dapat membantu melalui otomatisasi tugas-tugas rutin seperti penilaian dan analisis data, sehingga instruktur dapat mengenali cara membina interaksi siswa-instruktur yang bermakna.

Keuntungan untuk siswa, mengidentifikasi dan mengatasi masalah mengenal sejak dini penting untuk pemenuhan siswa. AI dapat memainkan peran penting dalam intervensi awal dengan mengidentifikasi siswa yang membutuhkan bantuan tambahan dan memberikan intervensi yang ditargetkan.

Tantangan AI

Masa depan tidak dapat diprediksi, dan penting untuk memiliki strategi inovatif dan disruptif yang dapat membantu kita menavigasi lanskap yang terus berubah. International Test Center (ITC) menginisiasi ITC Leadership Summit 2023, yang merupakan kolaborasi ketiga sector : Pemerintah, industri dan pendidikan untuk membentuk paradigma baru, serta mengeksplorasi jalur dan strategi alternatif dalam membangun tahapan baru transformasi & inovasi digital tenaga kerja untuk menjadi juara di era saat ini. ITC Leadership Summit 2023 ini juga bertujuan untuk menyediakan platform diskusi mengenai tema penting tentang bagaimana mentransformasi organisasi mereka melalui pemikiran disruptif untuk memecahkan masalah kompleks dan memimpin organisasi mereka menuju pertumbuhan yang tak tertandingi.

“Dinamika baru memberi kita landscape yang selalu berubah penuh dengan peluang dan tantangan. Kita menghadapi relevansi baru dan menemukan diri kita sedang menyusun jalur baru menuju kesuksesan. Relevansi baru seperti opsi kerja hybrid, angkatan kerja dengan mobilitas tinggi yang mengutamakan mobilitas dibandingkan loyalitas, lonjakan jumlah perusahaan start-up karena banyak angkatan kerja yang lebih memilih bekerja untuk diri sendiri dibandingkan di perusahaan besar, persyaratan jalur karir, peningkatan literasi digital, dan program-program yang dikurasi menjadi standar baru. Oleh karena itu, dibutuhkan talenta dan keterampilan baru atau yang lebih baik dalam angkatan kerja kita agar mampu menghadapi landscape yang dinamis,” kata Jenny Lee, CEO International Test Center.

 BACA JUGA:

Lulusan Siap Kerja

Solusi untuk menghadapi tantangan dinamika baru dimulai dari lembaga pendidikan kita. Para siswa perlu lulus dari lembaga mereka masing-masing agar siap kerja. Ini berarti memiliki pathways yang terstruktur untuk mengembangkan hard skill dan soft skills yang tepat dan kuat, serta literasi yang sesuai dengan bidang pilihan mereka. Mereka perlu belajar bagaimana re-learn dengan cepat. Pendidikan perlu bermitra lebih erat dengan industri dan commerce untuk memberikan pengalaman yang relevan yang sesuai dengan teori dan praktek atau latihan langsung di lapangan, dengan lebih banyak program seperti internship dan shadowing.

Ilham A. Habibie Executive Chairman, National Information & Communication Technology Council (WANTIKNAS) mengatakan bahwa semua sektor harus cepat beradaptasi denga kemajuan teknologi, terutama teknologi Artificial Intelligence (AI) yang akan menjadi tantangan dan peluang baru di masa kini dan masa depan. Dia menegaskan AI sebetulnya sudah digunakan sejak puluhan tahun lalu namun orang masih belum menyadarinya.

“Untuk teknologi AI, hal yang penting an harus segera dilakukan adalah penerapan metodologi yang seragam dan disepakati oleh seluruh dunia. Di mana hal tersebut bisa menjadi etika dalam penerapan AI,” katanya.

 BACA JUGA:

Ancaman AI

Meskipun demikian, penerapan AI ke dalam bidang pendidikan bukan lagi tanpa tantangan. Sangat penting untuk secara cermat menangani masalah privasi untuk melindungi catatan siswa. Penugasan penting untuk menjembatani kesenjangan virtual untuk memastikan akses yang adil terhadap alat-alat yang didukung AI tidak dapat dilebih-lebihkan. Selain itu, para pendidik memerlukan pendidikan agar dapat mengintegrasikan AI ke dalam metodologi pelatihan mereka dengan baik. Kualitas SDM harus ditingkatkan.

(Marieska Harya Virdhani)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya