Studi: 97% Pelajar Pakai Ponsel saat Jam Pelajaran Sekolah dan Pulang

Richard Ariyanto, Jurnalis
Rabu 04 Oktober 2023 21:10 WIB
Studi tentang penggunaan gadget pada siswa (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA – Ponsel atau smartphone sulit dipisahkan dari kehidupan, termasuk bagi pelajar dan remaja. Selain untuk berkomunikasi, mereka menggunakannya untuk bermain media sosial. Dampak negatifnya, mereka menggunakannya saat jam pelajaran sekolah. 

Dilansir dari Fox News, Rabu (4/10/2023), studi dari Common Sense Media bahwa 97% dari remaja mempunyai kecenderungan menggunakan smartphone saat bersekolah. Studi ini melibatkan anak-anak yang berumur 11 tahun hingga 17 tahun dengan jumlah partisipan 203 anak.

Peneliti menemukan bahwa smartphone telah menjadi "teman setia" bagi kaum muda, meskipun hasilnya bervariasi. Banyak 50% anak yang mendapatkan 237 notifikasi perhari, walaupun ada yang mendapatkan notifikasi menyentuh angka 4500 dalam sehari. Studi mengatakan bahwa kebanyakan notifikasi ini muncul dari aplikasi Tiktok dan Snapchat.

Dibandingan dengan sosial media lainnya, para remaja lebih suka untuk “scrolling” TikTok, bahkan hingga 7 jam untuk di TikTok saja. Jika dibandingkan dengan snapchat dan Instagram, keduanya rata-rata dipakai 3 jam dalam sehari

Para remaja menggunakan smartphonenya dengan rata-rata 4,5 jam per harinya, dengan batas waktu maksimalnya adalah 16 jam sehari. Kebanyakan remaja sering memeriksa ponsel mereka sebanyak 2 kali hingga 498 kali per hari, namun penelitian menemukan mereka lebih sering memeriksa lebih dari 100 kali sehari.

Pakai Ponsel Semalaman

 

Sebanyak 97% anak menggunakan smartphone saat bersekolah, namun 60% di antaranya menggunakan ponsel untuk dipakai semalaman. Remaja kebanyakan menggunakan media yang sama untuk menemani mereka, walaupun YouTube muncul sebagai aplikasi yang paling terlama berjalan saat studi ini dilakukan. Rata-rata mereka menggunakan smartphone 20 menit pada malam hari, melainkan yang lainnya bisa sampai 5 jam.

 BACA JUGA:

“Mereka kehilangan kemampuan untuk melakukan interaksi tatap muka, dan untuk berkomunikasi serta berhubungan dengan orang lain,” kata Jennifer Kelman, ahli di platform Justanswer, rekan sejawat para ahli yang tidak terlibat dalam penelitian.

“Ponsel dan aplikasi yang digunakan bukanlah interaksi dalam kehidupan nyata. Inilah yang menyebabkan keindahan atau estetika tatap muka secara langsung menjadi hilang,” katanya.

(Marieska Harya Virdhani)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya