JAKARTA - Fenomena astronomi Supermoon kedua bulan ini akan muncul yakni Blue Moon atau Bulan Biru pada 30 Agustus mendatang. Pertanyaannya, benarkah warnanya biru? Mengapa disebut Blue moon?
Supermoon terbaru ini akan menjadi yang terdekat tahun ini, berjarak 222.043 mil bulan dari Bumi, menurut The Old Farmer's Almanac. Kita tidak akan melihat supermoon lebih dekat selama lebih dari dua tahun, pada 5 November 2025.
BACA JUGA:
Mengapa disebut bulan biru?
Menurut Encyclopedia Britannica, "bulan biru" berasal dari ungkapan abad ke-16 "Bulan berwarna biru", yang berarti sesuatu yang mustahil. Pada akhir tahun 1800-an, setelah letusan gunung berapi di Indonesia, orang-orang di seluruh dunia melaporkan melihat matahari terbenam dengan warna yang aneh dan bulan yang tampak biru.
BACA JUGA:
"Bulan biru" sekarang mengacu pada bulan purnama kedua setiap bulan. Bulan biru pada hari Rabu juga merupakan supermoon, artinya bulan purnama tampak lebih besar dan terang dari biasanya seperti dilansir dari Dispatch, Senin (28/8/2023).
Bulan purnama diberi berbagai macam nama, termasuk buck supermoon dan sturgeon moon. Almanak Petani Tua menggunakan nama-nama dari berbagai budaya dan tempat, termasuk sumber-sumber penduduk asli Amerika, Amerika Kolonial, dan Eropa. Nama-nama tersebut biasanya mencerminkan waktu terjadinya bulan purnama atau aktivitas lain yang terjadi pada tahun tersebut.
BACA JUGA:
Seberapa sering bulan biru terjadi?
Bulan biru adalah bulan purnama yang terjadi dua kali dalam satu bulan. Hal ini terjadi setiap 2,75 tahun karena siklus bulan berlangsung selama 29,5 hari. Jadi, jika bulan purnama terjadi pada hari pertama suatu bulan, maka akan ada bulan purnama berikutnya di akhir bulan tersebut.
(Marieska Harya Virdhani)