SINGAPURA - Singapura mengutamakan semua pembelajaran di sekolah dengan menggunakan teknologi. Dengan adanya kecerdasan buatan atau AI, Singapura mengusung digitalisasi dalam sistem pembelajaran baik di sekolah dan kampus, maupun di dunia karier atau di lokasi kerja.
Cetak Biru Andragogi Digital, yang diluncurkan di SkillsFuture Festival, dirancang untuk memberikan rekomendasi dan strategi bagi pendidik Singapura untuk pengajaran dan pembelajaran. Perangkat ini diproduksi oleh Singapore University of Social Sciences (SUSS) bekerja sama dengan Microsoft.
BACA JUGA:
Alat digital yang dapat digunakan pendidik dari Microsoft dalam cetak biru mencakup fitur dari kecerdasan buatan, serta aksesibilitas dan alat pembelajaran. Cetak biru tersebut adalah salah satu dari beberapa program dan alat Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan (CET). Festival SkillsFuture X SUSS, yang diselenggarakan oleh SUSS bekerja sama dengan SkillsFuture Singapore (SSG) dan dengan dukungan dari institut pendidikan tinggi (IHL), bertujuan menyoroti upaya untuk mendukung digitalisasi.
“Penggunaan teknologi pendidikan yang dipasangkan dengan suara andragogi dapat meningkatkan aksesibilitas CET, serta pengalaman dan efektivitas pembelajaran secara keseluruhan bagi peserta didik,” kata Menteri Negara Pendidikan dan Tenaga Kerja Gan Siow Huang, dilansir dari Straits Times, Sabtu (5/8/2023).
Acara yang diselenggarakan dengan tema Digital at Work ini juga menyoroti kursus digital baru untuk mid-careerist, seperti program Magister Praktek Industri Ekonomi Digital.
Program yang diluncurkan oleh Singapore Management University Academy dan didukung oleh SSG ini bertujuan untuk mendukung peningkatan keterampilan digital bagi pekerja karir menengah.
BACA JUGA:
Profesor Tan Tai Yong, presiden SUSS menilai digitalisasi telah mengubah cara kita melakukan sesuatu di tempat kerja dan bermain. Di lingkungan yang berubah dengan cepat saat ini, dampak terhadap peran pekerjaan sangat besar.
“Kemajuan teknologi dan pergeseran ekonomi menuntut pekerja membekali diri dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan agar tetap relevan di pasar kerja. Sangat penting untuk merangkul digitalisasi secara positif, karena menghadirkan peluang dan tantangan baru bagi bisnis di Singapura. Kita harus gesit dan mudah beradaptasi untuk berhasil di era digital,” kata Profesor Tan.
(Marieska Harya Virdhani)