Dalam mengajar bahasa Indonesia bagi penutur asing, katanya, materi yang disampaikan tentang perkenalan diri, ciri-ciri fisik, kegiatan sehari-hari, mengenalkan huruf, angka, jam dan sebagainya.
Selain itu, dia juga memperkenalkan makanan khas daerah Indonesia, seperti jenang Kudus, kerupuk udang, keripik tempe dan cara membuat bakso serta bakwan jagung.
"Saya juga mengajarkan (beberapa) tarian, dengan praktik tari gambyong parianom dan manuk dadali, serta senam maumere," ujarnya.
Pihaknya mengaku senang mengikuti program tersebut lantaran banyak pengalaman yang diperoleh.
Mulai dari belajar lintas bahasa, mengunjungi tempat bersejarah, dan wisata yang ada di Thailand Selatan.
"Saya juga berkenalan dengan dosen di Thaksin University, bersilaturahmi dengan Konsulat RI di Songkhla beserta jajarannya, guru di Hatyai Wittayakarn school," katanya.
Terkait dengan budaya negeri gajah putih tersebut, kata dia, sangat bagus karena orang di Thailand cukup religius dan ramah kepada orang lain.