Sejarah Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Rifqa Nisyardhana, Jurnalis
Jum'at 04 November 2022 14:27 WIB
Ilustrasi/Freepik
Share :

JAKARTA - Pertempuran Surabaya menjadi suatu peristiwa yang dikenang oleh bangsa Indonesia. Pada saat itu, rakyat Surabaya berusaha untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari penjajah.

Pertempuran ini dimulai sejak 27 Oktober-20 November 1945 yang puncaknya berada di tanggal 10 November 1945.

Ini menjadi salah satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah revolusi nasional Indonesia.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, pemerintah mulai mengeluarkan dekrit agar Sang Saka Merah Putih dikibarkan. Dekrit ini keluar pada 31 Agustus 1945.

Dari dekrit ini berhubungan pada pemicu awal Pertempuran Surabaya. Pada 19 September 1945, Belanda mengibarkan bendera negara mereka di atap Hotel Yamato.

Aksi ini menimbulkan kemarahan dari rakyat Surabaya.

Kerusuhan antara Belanda dan rakyat Surabaya pun terjadi di depan Hotel Yamato. Sampai akhirnya, dua pemuda bernama Hariyono dan Koesno Wibowo berhasil merobek bendera Belanda dan menggantinya dengan bendera Indonesia.

Pada 30 Oktober 1945, Komandan Militer Inggris, Brigadir Jenderal Mallaby tewas di dalam mobilnya saat melintasi Jembatan Merah. Kematiannya pun menyulut emosi dari Inggris.

Mayor Jenderal Inggris, Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum. Hal itu berisikan agar semua pimpinan harus melaporkan diri dan rakyat Indonesia harus meletakkan senjata yang mereka punya.

Selain itu, pemimpin Surabaya harus menandatangani pernyataan untuk menyerah tanpa syarat.

Namun, ultimatum tersebut tidak membuat gentar arek-arek Surabaya.

Mereka menolaknya dan menyatakan siap bertempur untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Tokoh yang paling terkenal dalam Pertempuran Surabaya adalah Pimpinan Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI), Sutomo atau dikenal sebagai Bung Tomo.

Pada puncaknya di tanggal 10 November 1945, Bung Tomo memberikan pidato semangat kepada para pejuang Surabaya.

Kalimat ‘Merdeka atau mati’ terus digaungkan oleh para pejuang.

Pertempuran Surabaya terjadi selama tiga minggu. Sekitar 20.000 korban rakyat Indonesia berjatuhan di peristiwa ini.

Sementara pihak sekutu kehilangan sekitar 1.500 korban jiwa.

Atas pertempuran ini, tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.

Peringatan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 pada 16 Desember 1959.

(Natalia Bulan)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya