Sejarah Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Rifqa Nisyardhana, Jurnalis
Jum'at 04 November 2022 14:27 WIB
Ilustrasi/Freepik
Share :

Kerusuhan antara Belanda dan rakyat Surabaya pun terjadi di depan Hotel Yamato. Sampai akhirnya, dua pemuda bernama Hariyono dan Koesno Wibowo berhasil merobek bendera Belanda dan menggantinya dengan bendera Indonesia.

Pada 30 Oktober 1945, Komandan Militer Inggris, Brigadir Jenderal Mallaby tewas di dalam mobilnya saat melintasi Jembatan Merah. Kematiannya pun menyulut emosi dari Inggris.

Mayor Jenderal Inggris, Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum. Hal itu berisikan agar semua pimpinan harus melaporkan diri dan rakyat Indonesia harus meletakkan senjata yang mereka punya.

Selain itu, pemimpin Surabaya harus menandatangani pernyataan untuk menyerah tanpa syarat.

Namun, ultimatum tersebut tidak membuat gentar arek-arek Surabaya.

Mereka menolaknya dan menyatakan siap bertempur untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Tokoh yang paling terkenal dalam Pertempuran Surabaya adalah Pimpinan Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI), Sutomo atau dikenal sebagai Bung Tomo.

Pada puncaknya di tanggal 10 November 1945, Bung Tomo memberikan pidato semangat kepada para pejuang Surabaya.

Kalimat ‘Merdeka atau mati’ terus digaungkan oleh para pejuang.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya