Ia menjelaskan ini dilakukan guna meminjam tanah dekat bangunan MTSN 19 Jakarta yang sekarang berdiri.
"Mungkin tanah sebelah itu saya tanya punya siapa, katanya punya provinsi, nanti kita juga akan urus mudah-mudahan pihak Pemprov DKI mau melepas tanahnya sehingga kita bisa dapatkan bangunan dengan posisi yang lebih baik," kata Yaqut.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta melakukan kajian untuk mencari penyebab robohnya tembok tersebut.
Hasil kajian cepat BPBD DKI Jakarta menunjukkan bahwa tembok tersebut tak kuat menahan derasnya air.
"Peristiwa robohnya tembok itu diduga karena kehilangan kemampuan menahan volume genangan air dari luar sekolah yang terus naik oleh hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak pukul 14.00 WIB," kata Kepala Satuan Pelaksana Data Pusdatin BPBD Provinsi DKI Jakarta Michael dalam keterangan resminya.
(Natalia Bulan)