Prof Bambang Prasetya Raih Penghargaan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture 2022

JAKARTA - Peneliti Ahli Utama pada Pusat Riset Teknologi Pengujian, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Bambang Prasetya mendapat penghargaan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture 2022, pada Selasa (23/8/2022).

Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture merupakan kegiatan keilmuan dalam pemberian penghargaan kepada ilmuwan karena jasa dan pengabdian serta reputasinya, baik di tingkat nasional maupun internasinal, dalam bidang ilmu pengetahuan, serta karena telah memberikan sumbangsih nyata dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan.

Sebagaimana diketahui, bidang kepakaran Prof Bambang adalah Bioproses – Bioteknologi, dengan dua bidang penelitian, yaitu Biosafety Produk Rekayasa Genetik, dan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. Prof Bambang pernah meraih jabatan fungsional peneliti tertinggi sebagai Profesor Riset bidang Bioproses pada 2006.

Serangkaian tugas jabatan struktural pernah diembannya, antara lain Asisten Deputi Program Kemenristek pada tahun 2000–2004, Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada 2012, sekaligus sebagai Ketua Komite Akreditasi Nasional.

Pada 20 Maret 2020, Prof Bambang dilantik kembali menjadi peneliti di Pusat Riset dan Pengembangan SDM BSN. Selanjutnya pada 29 Maret 2022, ia dilantik menjadi periset di BRIN. Selain itu, sejak 2018, ia mendapat tugas dari Presiden RI untuk menjadi Ketua Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik (KKH-PRG).

Menurut Prof Bambang, peran bioteknologi menjadi sangat penting untuk mengatasi berbagai hal termasuk krisis pangan. Indonesia, kata dia, harus banyak mengejar tentang bioteknologi, dan tidak hanya di teknologi saja, tetapi juga bioetika, biosafety, dan conformity assessment. Itu karena penelitian harus bertaraf internasional.

"Kita harus siap menyejajarkan diri dengan negara-negara lain untuk menguasai teknologi-teknologi. Sehingga terbuka kerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan teknologi. Pengembangan teknologi seperti ini untuk akses pasar dunia," katanya.

(Erha Aprili Ramadhoni)