Sejarah Stasiun Manggarai yang Akan Jadi Stasiun Sentral di Kota Jakarta

Natalia Bulan, Jurnalis
Rabu 08 Juni 2022 18:38 WIB
Sejarah Stasiun Manggarai/Okezone/Heru Haryono
Share :

JAKARTA - Stasiun Manggarai tengah menjadi perbincangan hangat warga Ibukota DKI Jakarta.

Pasalnya, Stasiun Manggarai akan direncanakan menjadi stasiun sentral dan melayani kereta perjalanan jarak jauh.

Sebelumnya, Stasiun Manggarai hanya melayani KRL Commuter Line tujuan Jakarta Kota, Bogor, Tanah Abang, dan Bekasi.

Stasiun Manggarai akan menggantikan Stasiun Gambir sebagai stasiun sentral di Jakarta, yang artinya akan menjadi pusat pelayanan perjalanan KRL Commuter Line, kereta jarak jauh, dan kereta bandara.

Stasiun Manggarai merupakan stasiun kereta api terbesar di Jakarta yang terletak di Jakarta Selatan.

Mengutip dari laman resmi KAI, Stasiun Manggarai memiliki sejarah yang cukup panjang.

Diketahui Wilayah Manggarai, di Jakarta yang di awal abad ke-17 disebut Batavia, awalnya adalah tempat tinggal dan pasar budak asal Manggarai, Flores.

Wilayah tersebut masuk Gementee Meester Cornelis yang kemudian berkembang menjadi sebuah kampung.

Kereta api yang melintas di wilayah ini pun awalnya dibangun oleh perusahaan swasta Nedherlandsch Indische Maatschappij (NISM) dengan lintas Jakarta-Buitenzorg (Bogor).

Saat itu, sebagai tempat pemberhentian, dibangunlah Stasiun Buktiduri (kini depo KRL).

Pada tahun 1913, perusahaan kereta api Negara yang saat itu bernama Staatssporwegen (SS) menguasai jaringan kereta api di Jakarta setelah membeli jalur Jakarta-Bekasi milik Bataviaasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOS) tahun 1899 dan Jakarta-Bogor milik NISM tahun 1913.

Setelahnya, SS melakukan penataan ulang jalur kereta api di Jakarta, salah satunya adalah dengan melakukan pembongkaran Stasiun Boekitdoeri eks-NISM dan membangun Stasiun Manggari.

Pembangunan Stasiun Manggarai dimulai pada tahun 1914, dipimpin oleh arsitek Belanda bernama Ir. J. Van Gendt.

Tak hanya stasiun, ia juga membangun balai yasa dan rumah-rumah dinas pegawai SS. Hingga akhirnya Stasiun Manggarai diresmikan pada 1 Mei 1918.

Sebenarnya waktu persemian masih jauh dari penyelesaian stasiun, namun Van Grendt sang arsitek merancang tiang peron berbahan baja.

Tetapi karena Perang Dunia I terjadi, pasokan baja dari Eropa tidak datang sehingga menggantinya dengan kayu jati untuk membuat tiang peron.

Saat SS berulang tahun yang ke-50, perusahaan ini mengoperasikan kereta listrik pertama kali dengan lintas Jakarta-Tanjung Priuk. SS melanjutkan proyek elektrifikasi sampai Stasiun Manggarai yang rampung pda 1 Mei 1927.

Sejak berdirinya, Stasiun Manggarai memiliki nilai historis yang tinggi, karena merupakan stasiun awal keberangkatan pemindahan Ibukota sementara ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946.

Segala persiapan rahasia untuk perjalanan Presiden dan Wakil Presiden pun dilaksanakan di stasiun ini.

Bahkan, seorang Panglima Besar Jenderal Soedirman pun pernah singgah di Stasiun Manggarai dalam rangka menghadiri perundingan gencatan senjata di Jakarta pada 1 November 1946.

Kedatanganya beserta rombongan disambut sorak-sorai rakyat Indonesia.

Hingga kini, Stasiun Manggarai pun menjadi stasiun dengan lalu lintas kereta paling sibuk di Indonesia.

Serta Stasiun Manggarai ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang terdaftar di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan nomor registrasi RNCB.19990112.04.000470 berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.13/PW.007/MKP/05, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 011/M/1999 dan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 Tahun 1993.

(Natalia Bulan)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya