Sedangkan, jika pada putaran ke-38 dari sampel yang diperiksa baru terdeteksi virus, itu menandakan indikasi seseorang positif Covid-19 lemah.
“Sebenarnya CT Value ini menunjukkan gambaran berapa kali kita harus melakukan proses cycle. Supaya nanti akhirnya jumlah DNA dalam sampel melewati ambang tertentu. Makanya disebut sebagai cycle threeshold,” terangnya.
dr. Tonang Dwi Ardyanto juga mengingatkan jika respons masing-masing orang saat melawan SARS-CoV-2 berbeda-beda. Sehingga, bisa saja seseorang yang CT Value-nya rendah merasakan gejala yang tidak signifikan. Sedangkan, orang lain yang CT Value-nya tinggi dapat merasakan gejala yang signifikan.
“Maka kembali lagi ke tubuh yang berangkutan. Imunnya bagus bisa aja tidak ada gejala. Hanya memang banyaknya virus dalam nasofaring tidak linear dengan gejala yang timbul,” imbuh dr. Tonang Dwi Ardyanto. (din)
(Rani Hardjanti)