Miris, Siswa Harus Menyeberang Sungai agar Dapat Bersekolah

Hana Purwadi, Jurnalis
Selasa 02 Mei 2017 11:11 WIB
Foto: Hana Purwadi
Share :

PROBOLINGGO - Potret pendidikan di Tanah Air masih sangat memprihatinkan. Di Desa Opoh-Opoh, Kabupaten Probolinggo, siswa-siswi tingkat taman kanak-kanak (TK) dan madrasah ibtidaiyah (MI) harus menyeberang sungai untuk bersekolah.

Semangat 17 siswa-siswi itu terlihat ketika mereka harus melepas sepatu dan melipat celananya supaya tidak basah pada saat menyebrangi Sungai Opoh-Opoh. Tidak ada fasilitas jembatan yang dapat digunakan. Padahal, tidak semua siswa diantar ke sekolah oleh orangtuanya.

Mirisnya, kondisi ini sudah terjadi bertahun-tahun. Sedangkan pemerintah setempat belum membangun jembatan untuk memudahkan aktivitas siswa tersebut. Alhasil, ketika sungai banjir, para siswa terpaksa tidak sekolah.

"Takut jatuh dan basah. Kalau banjir tidak sekolah. Pengin punya jembatan," tutur salah satu siswa MI Nurul Islam bernama Rendi, Selasa (2/5/2017).

Di sisi lain, Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo mengklaim, jumlah kepala keluarga di Desa Opoh-Opoh tidak banyak, hanya sekira 50 KK. Meski begitu Kadispendik Kabupaten Probolinggo, Dewi Chorina, menyebut bahwa akan berkoordinasi dengan PU untuk memberikan solusi bagi siswa dan masyarakat di sana.

"Kita pikirkan, dalam waktu dekat akan terealisasi. Semoga realisasi jembatan yang diidamkan warga akan segera terwujud," ucapnya. (ira)

(Susi Fatimah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya