Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Perluas Akses Beasiswa, Kemenag Gandeng AS di Program Fulbright

Taufik Fajar , Jurnalis-Kamis, 09 Januari 2025 |10:52 WIB
Perluas Akses Beasiswa, Kemenag Gandeng AS di Program Fulbright
RI-AS Jalin Kerja Sama (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Agama Nazaruddin Umar dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, menandatangani nota kesepahaman (MOU) untuk bekerja sama dalam memperluas Program Fulbright, program beasiswa paling bergengsi dari Pemerintah AS, ke lembaga dan individu di bawah naungan Kementerian Agama.


 MOU ini merupakan tindak lanjut dari surat pernyataan yang ditandatangani pada akhir tahun 2023 oleh H.E Elizabeth Allen, Wakil Menteri Luar Negeri AS urusan Diplomasi Publik, dan Prof Nizar Ali, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, serta menjadi bagian dari peningkatan pertukaran antarmasyarakat antara Amerika Serikat dan Indonesia.


1. Buka Peluang


MOU ini membuka peluang bagi akademisi dan mahasiswa Indonesia di lembaga pendidikan menengah atau tinggi di bawah Kementerian Agama untuk mendapatkan beasiswa untuk studi atau penelitian bergelar maupun non-gelar di Amerika Serikat, serta bagi akademisi dan mahasiswa Amerika untuk mengajar atau melakukan penelitian kolaboratif di lembaga di bawah Kementerian Agama. 


Sebagai contoh, madrasah tingkat menengah atau pesantren dapat mengundang Asisten Pengajar Bahasa Inggris (ETA) Fulbright AS untuk mengajar bahasa Inggris di lembaga mereka. Begitu pula, dosen di perguruan tinggi keagamaan di bawah Kementerian Agama dapat mengajukan penelitian di universitas mitra di Amerika Serikat, atau mahasiswa di institusi Kementerian Agama dapat melanjutkan studi pascasarjana di universitas AS dengan dukungan penuh. 


Saat kegiatan penandatanganan, Dubes Lakhdhir mengatakan pihaknya angat antusias dengan kemitraan ini.

“Dan saya menantikan dampak yang akan dihasilkan oleh Program Fulbright bagi institusi dan akademisi Kementerian Agama, baik di Amerika Serikat maupun di Indonesia dan juga dampak jangka panjang yang pasti akan didapatkan oleh kedua negara kita,” katanya, Kamis (9/1/2025).

 


2. Perluas Beasiswa


Sementara itu, Menag Umar menyatakan bahwa dirinya menandatangani MoU dengan Dubes AS untuk perluasan program Fulbright di Indonesia. Ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Agama untuk terus memperluas akses beasiswa bagi siswa dan santri pada lembaga pendidikan menengah binaan Kementerian Agama, serta civitas academica Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) untuk kuliah di Amerika.

“Saya termasuk salah satu Fulbright Scholar dan merasakan langsung manfaat program ini,” jelasnya.


3. Program Fulbright


Program Fulbright adalah program pertukaran akademik unggulan pemerintah AS yang dimulai pada tahun 1947, dengan program aktif di lebih dari 160 negara. 


Program Fulbright di Indonesia telah berjalan secara berkelanjutan sejak tahun 1952, dan sejak tahun 1992 dikelola oleh American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) / Fulbright Indonesia, sebuah yayasan bilateral yang didirikan oleh kedua pemerintah dan dikelola oleh Dewan Pengurus bilateral.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement