Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gelar Sarasehan Dewan Profesor UNS, Diskusikan Peran Akademisi Perempuan

Nekha Fatimah Nursadiyah , Jurnalis-Selasa, 16 Juli 2024 |10:57 WIB
Gelar Sarasehan Dewan Profesor UNS, Diskusikan Peran Akademisi Perempuan
Sarasehan Profesor Universitas Sebelas Maret (Foto: Okezone)
A
A
A

Beliau berharap kegiatan sarasehan dengan narasumber hebat akan memberikan inspirasi dalam perjalanan Indonesia menuju tahun keemasan. Tahun tersebut menjadi waktu dimana Indonesia dihuni oleh warga negara yang berkomitmen dalam kesetaraan. Cita-cita ini sangat mungkin terwujud mengingat Indonesia bahkan pernah memiliki seorang pemimpin perempuan.

Prof Ahmad Yunus, selaku Plt. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS menuturkan bahwa akademisi perempuan di UNS memiliki proporsi yang lebih banyak dibanding pria. Karena hal tersebut, Beliau menilai peran akademisi perempuan akan banyak mengambil alih posisi-posisi dalam pengembangan sains dan teknologi serta peningkatan kesejahteraan ekonomi di masyarakat.

“Tren proporsi UNS hampir di semua program studi, mahasiswa perempuan lebih banyak dari mahasiswa laki-laki,” ujar Prof. Yunus.

Dua narasumber dihadirkan dalam Sarasehan Dewan Profesor. Mereka adalah Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS, Prof Nunuk Suryani, serta Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNS, Prof Ismi Dwi Astuti Nurhaeni Diskusi membahas topik akademisi perempuan dimoderatori oleh Prof Diah Kristina.

Prof Ismi dalam paparannya menyampaikan potensi yang dimiliki oleh akademisi perempuan. Hal tersebut terlihat dari isu inklusi sosial yang lebih diperhatikan oleh perempuan. Akademisi perempuan juga terlibat dalam pendidikan dan kesadaran kritis seperti dalam isu gender.

Potensi lainnya terlihat pada peran mentorship dan dukungan oleh akademisi perempuan pada korban diskriminasi. Para akademi perempuan turut membangun kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai keilmuan.

“Perempuan sebagai akademisi memiliki potensi untuk melakukan penelitian dan pengembangan kebijakan,” tutur Prof. Ismi.

Pemaparan para narasumber diikuti oleh diskusi dalam sesi tanya jawab. Beberapa guru besar memantik pertanyaan yang menyentuh esensi pembahasan mengenai peran akademisi perempuan. Sarasehan Dewan Profesor UNS kemudian ditutup dengan kesimpulan diskusi yang dirangkum oleh Prof. Diah selaku moderator.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement