Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

UI Kukuhkan 93 Guru Besar Sepanjang 2023

Arsitta Dwi Pramesti , Jurnalis-Selasa, 23 Januari 2024 |07:02 WIB
UI Kukuhkan 93 Guru Besar Sepanjang 2023
Universitas Indonesia (Foto: Okezone)
A
A
A

Adapun 93 guru besar ini berasal dari FK (38 orang), Fakultas Kesehatan Masyarakat (5 orang), Fakultas Kedokteran Gigi (2 orang), Fakultas Ilmu Keperawatan (2 orang), Fakultas Farmasi (1 orang), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (10 orang), FT (15 orang), Fakultas Ilmu Komputer (4 orang), FEB (7 orang), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (3 orang), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (2 orang), Fakultas Psikologi (4 orang), Fakultas Hukum (2 orang), serta Fakultas Ilmu Administrasi (1 orang).

Hampir seluruh hasil penelitian para guru besar itu berusaha menjawab tantangan global dan bertujuan membangun dunia yang berkelanjutan dari segi lingkungan, ekonomi, dan kesejahteraan pada tahun-tahun mendatang.

Berikut ini tiga dari 93 guru besar yang dikukuhkan pada 2023.

1. Prof. Dr. Imansyah Ibnu Hakim, M.A., IPM.,

Guru besar dari bidang Ilmu Teknik Konservasi Energi Termal Fakultas Teknik (FT),

Orasi ilmiah berjudul “Mindset of Energy Conservation: Konservasi Energi Termal Menuju Masa Depan Berkelanjutan”.

Guru Besar yang dikukuhkan pada 30 Agustus 2023 tersebut mensosialisasikan pentingnya konservasi energi, sehingga dapat berkontribusi dalam mencapai salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs, yaitu energi bersih dan terjangkau serta penanganan perubahan iklim.

2. Prof. Imansyah, Prof. Dr. dr. Mardiastuti, M.Sc, Sp.MK, Subsp.Mik.(K).,

Guru besar dari Fakultas Kedokteran (FK) meneliti tentang penerapan pendekatan Problem-Based Learning sebagai upaya pencapaian SDGs.

Dalam pidato pengukuhannya, ia mengatakan bahwa sektor kesehatan memiliki peran penting dalam upaya pencapaian SDGs, terutama SDG 3 yang menjamin hidup sehat dan memajukan wellbeing bagi seluruh manusia. Menurut profesor dari bidang Ilmu Mikrobiologi Klinik tersebut, kurikulum pendidikan dokter di perguruan tinggi seharusnya menerapkan pendekatan problem-based learning (PBL) yang memusatkan proses pembelajaran pada pemecahan masalah nyata.

3. Prof. Dr. Ratna Wardhani, S.E., Ak., M.Si.,

Guru besar Ilmu Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini meneliti terkait dengan evaluasi kinerja keberlanjutan melalui pengembangan Sustainability Performance Measurement Framework (SPMF) dalam mendukung pencapaian SDGs.

Prof Ratna menyoroti bagaimana banyak perusahaan di Indonesia mengalami kesulitan dalam menetapkan strategi keberlanjutan yang tepat sasaran. Prof. Ratna mendorong akuntan untuk lebih memahami konsep SDGs dan mendukung pencapaian keberlanjutan secara komprehensif, mulai dari pengukuran, monitoring dan evaluasi, serta tata kelola dari kinerja.

Puluhan guru besar dari beberapa fakultas lainnya di UI turut menyoroti berbagai permasalahan sosial, lingkungan, kesehatan dan teknologi. Dengan kepakarannya masing-masing, setiap guru besar berusaha menjawab tantangan tersebut demi mencapai SDGs. Hal ini merupakan bagian dari komitmen UI untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan mencetak pemimpin akademik yang berkontribusi positif, baik di dunia kampus maupun di masyarakat luas.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement