Mengenal Buaya Kuda yang Bisa Berlari Hampir Melebihi Kecepatan Manusia
JAKARTA - Mengenal buaya kuda yang bisa berlari hampir melebihi kecepatan manusia. Hal ini berdasarkan studi yang dilakukan oleh ilmuwan. Padahal pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hanya segelintir spesies buaya yang mampu berlari kencang.
Namun sebuah penelitian baru kini menambahkan lima spesies lagi,ada memiliki kecepatan lari yang kencang.
Dengan memasang kamera video di sekitar taman zoologi di Florida, para ilmuwan kedokteran hewan menganalisis gaya berjalan dan kecepatan 42 individu dari 15 spesies buaya, termasuk buaya sejati, aligator, dan caiman.
Berikut ini mengenal buaya kuda yang bisa berlari hampir melebihi kecepatan manusia:
Tidak peduli berapapun ukurannya, hampir setiap spesies yang diteliti mampu mencapai kecepatan hampir 18 kilometer per jam (11 mph), baik saat berlari, berlari kencang, atau berlari kencang.
Namun, hanya buaya yang dapat menggunakan kakinya secara asimetris, sehingga menghasilkan frekuensi langkah yang lebih panjang, terutama pada buaya dengan ukuran tubuh lebih kecil.
“Kami menduga bahwa berlari dan berlari memberikan akselerasi dan kemampuan manuver yang lebih baik bagi buaya kecil, terutama berguna untuk melarikan diri dari bahaya. "Sepertinya aligator dan caiman bertahan di tempat mereka daripada melarikan diri dengan gaya berjalan yang ekstrim," jelasnya.
Sebagai informasi, ada dua cara buaya berlari di darat sambil berkeliling. Pertama adalah semacam berpacu di tanah yang kokoh. Mereka menggunakan kaki belakang dan depan untuk sinkron.
Mereka mulai berlari dari tanah dengan kaki belakang dan kemudian mendarat dengan kaki depan mereka. Saat kaki depannya mendarat, mereka melengkungkan tubuh sehingga kaki belakang jatuh hampir sejajar dengan kaki depan dan cara tersebut kemudian diulangi kembali.
Cara tersebut adalah cara yang sangat efektif untuk mereka berlari dan mirip seperti cara kelinci berlari.
Tidak semua spesies buaya (tetapi sebagian besar spesies yang lebih kecil) berjalan dengan cara ini di tanah yang kokoh. Kedua adalah dengan menggunakan perutnya. Cara ini biasanya digunakan sata mereka berada dalam tanah berlumpur dan bukan di tanah kering yang keras. Mereka berbaring tengkurap dan mendorong diri ke depan dengan kaki di samping mereka.
Dengan cara ini mereka tidak membebani kaki mereka yang kecil. Ditambah lagi mereka dapat bergerak sangat cepat ke depan dengan menggunakan berat badan mereka sebagai kekuatan pendukungnya untuk berlari.
(Rina Anggraeni)
