JAKARTA - Museum gajah atau museum nasional kebakaran. Ini menjadi salah satu ikon dari kota Jakarta Pusat. Museum Nasional atau Museum Gajah merupakan salah satu tempat bersejarah paling tua di Batavia. Museum ini dikenal sebagai museum arkeologi, etnografi, serta sejarah ini berada di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
BACA JUGA:
Dilansir dari laman resmi Seni Budaya Betawi, Minggu (17/9/2023), awal mula sejarahnya, dikutip dari Batavia Awal Abad 20 tulisan H.C.C Clockener Brousson (2017), dijelaskan bahwa gedung museum ini semula dibentuk oleh perkumpulan Bataviasche Genootschap van Kunsten en Wetenschappen atau Lembaga Kebudayaan Indonesia. Perkumpulan ini berdiri sejak zaman Oost Indische Compagnie. Dan, mereka semakin kuat, tepatnya di bawah kekuasaan pemerintahan Inggris (1811-1815), di bawah pimpinan Jendral Raffles. Kali pertama, museum ini memiliki beragam koleksi yang berasal dari upaya penggalian situs candi-candi Hindu kuno di Jawa Tengah. Berbagai senjata, alat pelindung, peralatan pertukangan, pakaian, perhiasan, anyaman, tenunan kain, dan alat musik, hingga model rumah ada di sana.
Bahkan, pada saat itu, di satu tempat bernama schatkamer atau ruang penyimpanan harta terdapat payung, baju zirah emas, tempat sirih, tombak, serta pedang.
Selain dari Jawa Tengah, benda-benda berharga juga berasal dari Lombok yang tak dimiliki oleh Rijksmuseum Amsterdam. Beberapa diantaranya yaitu cincin logam pada baju zirah yang berusia lebih dari ribuan tahun (digunakan oleh orang Moor dan Saraken, orang muslim di Spanyol dan Afrika Utara). Adapun baju zirah ini digunakan untuk berperang melawan orang Franken.
Pada 1862, setelah museum dipenuhi dengan berbagai koleksi, pemerintah Hindia Belanda mendirikan gedung museum pada 1868. Dan, secara resmi, pada 17 September 1962, Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan museum ini kepada pemerintah Republik Indonesia. Museum ini dikelola di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.