JAKARTA - Alasan mengapa burung kasuari berbahaya menarik untuk diketahui. Sebagai burung endemik yang berasal dari Papua dan Australia, burung kasuari dikenal dengan keunikan fisiknya berupa leher biru dan gelambir merah.
Namun di balik keunikan ciri fisik burung tersebut ternyata burung ini merupakan salah satu satwa berbahaya, yang bahkan dapat membunuh manusia. Dilansir dari The Guardian, Sabtu (16/9/2023), burung kasuari pernah membunuh seorang pria di wilayah Florida, Amerika Serikat. Saat itu, pria tersebut melakukan pengembangbiakan terhadap burung kasuari.
Saat dirinya berdiri di sekitar burung kasuari dan terjatuh, di saat itu dirinya diserang. Oleh karena itu berikut ini alasan mengapa burung kasuari dianggap berbahaya untuk dipelihara atau ditemui secara langsung.
Alasan Burung Kasuari Berbahaya
1. Proporsi tubuh
Tubuy yang besar untuk seukuran burung, kasuari memiliki tubuh setinggi 150-180 cm burung ini termasuk burung tertinggi ketiga dan terberat kedua di dunia setelah burung lain seperti unta dan emu. Selain postur tubuh yang tinggi burung kasuari juga memiliki berat kisaran 29-34 kg untuk jantan dan berat betina hingga mencapai 58 kg.
2. Punya Cakar Tajam
Selain itu salah satu senjata utama kasuari yang paling berbahaya adalah tiga jari cakar di setiap kakinya. Panjang cakar yang dimiliki oleh kasuari mencapai 12 cm. Kaki yang panjang dan berotot juga menjadi kelebihan kasuari dalam memberikan tendangan yang sangat kuat. Hanya butuh satu kali tendangan bagi kasuari untuk dapat merobohkan musuh-musuhnya.
Senjata tersebut juga digunakan kasuari saat keadaan terancam atau saat mencari mangsa, kasuari akan melompat dan menyerang dengan cakarnya dengan cara menendang lawannya yang menyebabkan luka dalam yang dapat menyebabkan kematian. Sangking kuatnya fisik yang dimiliki oleh kasuari, burung ini dinobatkan sebagai burung paling berbahaya di dunia menurut The Guinness Books of Records.
3. Punya Tanduk
Tidak hanya memiliki fisik yang tinggi serta kaki dan cakar kuat. Kasuari juga memiliki tanduk sepanjang 18 cm yang digunakan untuk melindungi kepala. Tanduk yang dimiliki oleh burung kasuari memiliki kepadatan yang sama dengan paruh yang dimilikinya. Kasuari akan mulai menggunakan tanduknya dengan cara menyundul saat meminta makanan atau sedang kelaparan. Disisi lain tanduk ini juga berfungsi sebagai alat untuk menarik lawan jenis dan membuka jalan melalui semak-semak.