Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Sejarah dan Tradisi Pacu Jalur, Viral hingga ke Luar Negeri

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Senin, 21 Agustus 2023 |12:10 WIB
Mengenal Sejarah dan Tradisi Pacu Jalur, Viral hingga ke Luar Negeri
Mengenal sejarah dan tradisi pacu jalur sebagai tradisi lokal masyarakat Riau (Foto: Kabupaten Kuantan Singingi)
A
A
A

JAKARTA - Belakangan ini, media sosial ramai dengan parodi netizen menirukan aksi Pacu Jalur. Pacu Jalur adalah Pesta Rakyat kebanggan Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, provinsi Riau.

Keberadaan mereka memberikan warna dan keunikan tersendiri dengan pacu perahu lainnya.

 BACA JUGA:

Sejumlah netizen dari mulai dalam negeri hingga Thailand dan Korea memparodikan tradisi khas kebanggaan masyarakat Riau itu. Pacu jalur saat ini sudah menjadi tradisi lomba dayung masyarakat lokal di Riau.

Sejarah Pacu Jalur

Dilansir dari laman resmi kotajalur.kuansing.go.id, Senin (21/8/2023), Pacu Jalur berawal abad ke-17, di mana jalur merupakan alat transportasi utama warga desa di Rantau Kuantan, yakni daerah di sepanjang Sungai Kuantan yang terletak antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu hingga Kecamatan Cerenti Kecamatan Cerenti di hilir. Saat itu memang belum berkembang transportasi darat.

 BACA JUGA:

Akibatnya jalur itu benar-benar digunakan sebagai alat angkut penting bagi warga desa, terutama digunakan sebagai alat angkut hasil bumi, seperti pisang dan tebu, serta berfungsi untuk mengangkut sekitar 40-60 orang. Kemudian muncul jalur-jalur yang diberi ukiran indah, seperti ukiran kepala ular, buaya, atau harimau, baik di bagian lambung maupun selembayung-nya, ditambah lagi dengan perlengkapan payung, tali-temali, selendang, tiang tengah (gulang-gulang) serta lambai-lambai (tempat juru mudi berdiri).

Perubahan tersebut sekaligus menandai perkembangan fungsi jalur menjadi tidak sekadar alat angkut, namun juga menunjukkan identitas sosial. Sebab, hanya penguasa wilayah, bangsawan, dan datuk-datuk saja yang mengendarai jalur berhias itu. Baru pada 100 tahun kemudian, warga melihat sisi lain yang membuat keberadaan jalur itu menjadi semakin menarik, yakni dengan digelarnya acara lomba adu kecepatan antar jalur yang hingga saat ini dikenal dengan nama Pacu Jalur.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement