SETIAP tahun, antara 17 Juli dan 24 Agustus, langit menampilkan hujan meteor Perseid, salah satu peristiwa kosmik paling cemerlang dalam setahun. Pada tahun ini, hujan meteor Perseid diperkirakan akan mencapai puncaknya pada malam tanggal 13 Agustus, saat Bumi melewati bagian terpadat dari jalur Komet 109/Swift-Tuttle.
Apa itu hujan meteor Perseid?
Dilansir dari Science Alert, hujan meteor Perseid terbentuk dari partikel-partikel yang hancur dari Komet 109/Swift-Tuttle, yang memiliki lebar 16 mil (26 kilometer), saat benda itu melesat keluar masuk Tata Surya bagian dalam.
Komet Swift-Tuttle terakhir berkelana ke lingkungan kita pada 1992 dan selanjutnya akan melintas pada 2126, tetapi jejak debunya masih tertinggal dan kepingaannya mampu menampilkan tampilan yang indah saat terbakar di atmosfer kita saat Bumi melewatinya.
Ekor meteor semuanya tampak mengarah ke konstelasi Perseus di belahan bumi utara, itulah sebabnya peristiwa itu disebut hujan meteor Perseid.
Selama puncak hujan meteor, pengamat langit di belahan bumi utara dapat melihat hingga 60 hingga 70 bintang jatuh per jam, asalkan mereka menemukan langit yang gelap dan cerah untuk dilihat.