MAKASSAR - Dua kubu kelompok Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) di kota Makassar, Sulawesi Selatan terlibat bentrok dan membuat sejumlah fasilitas kampus di beberapa ruangan rusak.
Polisi dari Polsek Tamalanrea pun disiagakan di sekitar kampus untuk mencegah bentrokan susulan. Pihak rektorat juga meminta agar kampus dikosongkan saat malam hari dari aktivitas mahasiswa.
Bentrokan tersebut melibatkan dua kubu mahasiswa dari Fakultas Peternakan dan Kelautan terlibat saling serang menggunakan batu dan benda tumpul lainnya bahkan senjata tajam.
Kaca-kaca ruangan di beberapa gedung fakultas rusak terkena lemparan batu. Bentrokan ini bermula saat berembus isu mahasiswa dari Fakultas Peternakan akan melakukan aksi penyerangan ke mahasiswa Fakultas Kelautan pada dini hari kemarin, Kamis (16/3/2023).
Serta mahasiswa dari Fakultas Kelautan melakukan aksi serangan balasan ke mahasiswa Fakultas Peternakan saat tengah berlangsungnya pertandingan sepak bola antar kedua fakultas tersebut.
Selain meminta polisi untuk berjaga di sekitar lokasi area kampus.
Follow Berita Okezone di Google News
Masing-masing kubu kelompok mahasiswa yang bertikai diminta meninggalkan kampus sampai batas waktu pukul 20.00 WITA malam.
Pihak rektorat di Kampus Unhas juga mengancam akan mengeluarkan mahasiswa yang diketahui terlibat pengerusakan fasilitas kampus.
"Permasalahan ini, teman-teman saya sempat korek di fakultas itu sebenarnya katanya anak-anak Peternakan yang serang kelautan. Nah, berhubung itu teman-teman Kelautan langsung serang Peternakan, mungkin salah miss komunikasi aja," jelas Sulaiman, Mahasiswa Magister Unhas Fakultas Peternakan.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Muhammad Ruslin pun juga memberikan tanggapannya terkait bentrokan ini.
"Jadi kami hanya datang melerai, supaya tidak memulai kemudian kami isolasi. Kami minta kampus dikosongkan, terkhusus ini di Fakultas Peternakan dengan di Kelautan, upaya lanjutannya nanti kami akan liat, tetapi yang melanggar peraturan akademik termasuk yang merusak fasilitas, kemudian ada yang membawa senjata tajam, pasti kita akan tidak tolerir," jelasnya.
"Pasti akan diancam karena memang sudah ada peraturan akademik, pasti akan samapai bisa di drop out. Sampai sini belum jelas ada yang terdeteksi siapa-siapa pelakunya,"
"Makanya ini kita hanya melerai saja dulu, kita pisahkan supaya tidak ada yang terprovokasi, kalau beginikan gampang orang terprovokasi," tutupnya.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
