Menurut Ketua Prodi KKI FEB UI, Isfandiarni, ia membenarkan bahwa AY mengambil program double degree sehingga bisa berkuliah di dua kampus berbeda.
“Betul itu mahasiswa kami, double degree KKI jurusan manajemen. Saat ini sedang studi di Melbourne University,” ungkap Isfandiarni, Kamis (9/3/2023).
"Insha Allah akhir semester ini lulus karena memang program KKI itu kan dua tahun di Indonesia (UI) dan dua tahun di luar negeri, yaitu di universitas mitra kami. Jadi dia saat ini sedang kuliah di Melbourne," tambahnya.
Menjelaskan lebih lanjut, AY di kampus tergolong mahasiswi yang pintar terbukti dari nilai akademik atau nilai IPK-nya yang mencapai 3,36 dan tergolong cumlaude.
Sementara rata-rata IPK untuk masuk ke Melbourne University adalah 3,2.
“Kalau akademik tinggi. Mahasiswi ini kalau lancar-lancar saja mungkin bisa dapat predikat cumlaude, karena dia ketika berangkat dari UI, IPK-nya 3,36. Dia berangkat (ke Melbourne) Juli 2021. Jadi sekarang dia di sana sudah semester terakhir. Kalau untuk tembus University of Melbourne IPK-nya harus 3,2 minimal,” ungkap Kaprodi.
Untuk membiayai kuliah AY, Andhi Pramono harus mengeluarkan dana mencapai dua digit. Berdasarkan data yang didapat, uang pangkal masuk sudah mencapai angka Rp38 juta, sementara biaya pendidikan per semester sebesar Rp30 juta.
“Kalau KKI itu kalau nggak salah Rp 38 juta ya, terus untuk uang semesternya Rp 30 juta,” ujar Isfandiarni.
Biaya pendidikan tersebut tidak dihitung dalam dollar, melainkan dalam satuan rupiah.