Kini kendati telah mengantongi gelar doktor, dirinya menyatakan tak berminat menjadi dosen tetap di suatu perguruan tinggi manapun. Ia hanya berfokus membimbing dan memberdayakan para eks napiter, agar kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sepenuhnya.
"Saya sementara lebih fokus pada pembinaan eks napiter, jadi ya saya berguru pada profesor Thabrani, bagaimana menjadi guru yang baik," jelasnya.
Di sisi lain Sumarno eks napiter dari kasus Bom Bali I bersama Amrozi mengakui sulitnya membina para eks napiter, salah satunya dari sisi pemberdayaan ekonominya.
"Ya saya ini kan sebagai bendahara (di Yayasan Lingkar Perdamaian), kebetulan keponakan (Ali Fauzi juga)," kata Sumarno.
(Natalia Bulan)