Adapun lantai satu dipergunakan sebagai ruang salat khusus pria, pelataran suci, toko buku, dan busana muslim dan lantai dua (mezzanine) untuk tempat salat khusus wanita dan teras view water front.
Diresmikan 2022 lalu, seluruh area masjid seluas 20.155 meter persegi itu menggunakan marmer kualitas ekspor.
Masjid ini memiliki daya tampung 13.075 jemaah dengan rincian 3.880 jemaah di ruang salat, 1.005 jemaah di mezzanine, dan pelataran suci mampu menampung 8.190 jemaah.
2. Masjid Raya Al Azhar Summarecon, Kota Bekasi
Berkelir merah bata, bentuk masjid yang diresmikan 2013 ini berbeda dengan masjid-masjid pada umumnya karena mengambil inspirasi dari bangunan Ka'bah di Baitullah Mekah.
Ridwan Kamil merancang masjid ini menggunakan material dan desain yang ramah lingkungan.
Masjid Raya Al-Azhar Summarecon Bekasi dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 3000 meter persegi dengan total luas bangunan 1.320 meter persegi dan terdiri dari 2 lantai.
Masjid ini dapat menampung hingga 1.200 jemaah 1200 jamaah dan dilengkapi pula dengan lantai semi basement yang memiliki aula seluas 260 meter persegi dan beberapa ruang serbaguna.
Karena letaknya yang berdampingan dengan Sekolah Islam Al Azhar, maka Masjid Raya ini juga dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium ahlak dan ruang pendidikan agama bagi para pelajar.
3. Masjid Al-Irsyad, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat
Arsitektur masjid ini terinspirasi dari Masjidil Haram dan Ka’bah yang berbentuk kotak. Salah satu keunikan masjid ini adalah dindingnya.
Kisi-kisi dinding masjid ini dibuat dengan susunan bata bolong yang membentuk dua kalimat syahadat dalam huruf Arab.
Teknik ini menjadikan tubuh bangunan layaknya sebuah seni kaligrafi tiga dimensi dengan ukuran yang sangat besar.
Selain itu, kisi-kisi tersebut berfungsi sebagai penerangan yang bersifat bolak-balik dan sangat artistik.
Saat siang hari, cahaya alami matahari akan menembus ke dalam ruangan masjid. Pada momen ini, cahaya tersebut terlihat seperti sebuah elemen digital yang membentuk dua kalimat syahadat dan pada malam hari, cahaya dari dalam masjid akan memancar keluar membentuk kaligrafi syahadat yang berpendar.
Arsitektur indah Masjid Al-Irsyad pun berbuah penghargaan. Pada tahun 2010,National Frame Building Association memilih Masjid Al-Irsyad sebagai salah satu dari lima besar "Building of The Year 2010" kategori arsitektur religius.
Selain itu, konsep bangunannya yang ramah lingkungan pun menjadikan masjid ini diganjar penghargaan FuturArc Green Leadership Award 2011 oleh Building Construction Information (BCI) Asia.
4. Masjid Jami'e Darussalam, Tanah Abang, Jakarta
Dikenal sebagai Masjid Segitiga Tanah Abang karena bentuk tak lazim yakni memiliki bentuk segitiga.
Bentuk segitiga menggambarkan keadaan dan cuaca Indonesia yang khas akan iklim tropisnya.
Ruangan utama masjid ini ada di bagian atas, lengkap dengan mimbar dan dinding yang dihias dengan kaligrafi.
Diresmikan 2015 lalu, Masjid Jami' Darussalam dinilai sebuah eksperimen arsitektur dengan geometri segitiga sama sisi.