Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Contoh Bukti Peninggalan Sejarah Bercorak Buddha di Indonesia

Fatmawati , Jurnalis-Selasa, 01 November 2022 |14:21 WIB
Contoh Bukti Peninggalan Sejarah Bercorak Buddha di Indonesia
Peninggalan sejarah bercorak Buddha/tourist360
A
A
A

JAKARTA - Indonesia yang dahulunya bernama Nusantara, merupakan sebuah wilayah strategis untuk jalur perdagangan.

Ini lah yang menjadi salah satu alasan mengapa banyak bangsa India yang datang ke wilayah Nusantara untuk berdagang dan menyebarkan kebudayaannya.

Salah satu kebudayaan yang diperkenalkan kepada bangsa Indonesia yaitu tulisan atau aksara dan sistem pemerintahan.

Kemudian, berlanjut dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Buddha yang tersebar di seluruh Indonesia.

Setiap kerajaan memiliki peninggalan sejarah yang bermacam-macam, seperti artefak, prasasti, kitab sastra, serta bangunan yang masih ada sampai saat ini.

Berikut adalah bukti dari peninggalan bercorak buddha dalam bentuk candi yang ada di Indonesia.

1. Candi Borobudur

Bangunan yang berdiri di masa pemerintahan Wangsa Syailendra pada 800 Masehi ini adalah candi Buddha terbesar di dunia.

Memiliki tiga pelataran melingkar dengan satu stupa utama, 72 stupa berlubang, 2.672 panel relief, dan 504 arca Buddha.

Peninggalan ini dibangun sebagai tempat pemujaan Budha dan tempat ziarah, yang ditemukan pertama kali oleh Pasukan Inggris pada tahun 1814 di bawah pimpinan Sir Thomas Stanford Raffles, hingga akhirnya area candi berhasil dibersihkan seluruhnya pada tahun 1835.

2. Candi Muara Takus

Candi Muara Takus menjadi satu-satunya situs peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau.

Di dalam kompleks candi ini terdapat bangunan lain yang terdiri atas Candi Tua, Candi Bungsu, Stupa Mahligai, serta Palangka.

Candi Muara Takus merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya, kerajaan maritim bercorak Buddha terbesar di Nusantara.

3. Candi Sewu

Candi Sewu terletak di Kompleks Candi Prambanan, tepatnya di Jalan Raya Solo KM. 16 Klurakbaru, Tlogo, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tepatnya, candi ini berada 800 meter di utara Candi Prambanan.

Sebagai salah satu peninggalan sejarah Buddha, di masa pemerintahan Dinasti Syailendra, Candi Sewu dipergunakan sebagai pusat ibadah umat Buddha.

Meski memiliki perbedaan dengan Candi Prambanan yang bercorak Hindu, kedua candi yang bersandingan ini menunjukkan bahwa pada zaman dahulu, keharmonisan tercipta antar kedua penganut agama tersebut.

Berikut adalah peninggalan bercorak Buddha dalam bentuk prasasti.

1. Prasasti Kedukan Bukit

Prasasti Kedukan Bukit ditulis menggunakan aksara Pallawa yang mengisahkan soal kemajuan pelayaran Indonesia di masa Kerajaan Sriwijaya. Ditemukan oleh orang Belanda bernama C. J. Batenburg di Kampung Kedukan Bukit, Kota Palembang, Sumatera Selatan sebagai salah satu peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya

2. Prasasti Telaga Batu

 

Prasasti yang ditulis menggunakan aksara Pallawa ini berikan kutukan kepada siapa saja yang telah melakukan kejahatan di wilayah Kerajaan Sriwijaya dan tidak patuh dengan peraturan yang ada.

Penemuan dari prasasti ini berada di sebuah Kolam Telaga Biru di Kelurahan Ilir, Kota Palembang, Sumatera Selatan pada 1935.

Ketika ditemukan, terdapat dua prasasti, yakni Prasasti Telaga Batu 1 dan Prasasti Telaga Batu 2 yang masing-masing prasastinya memiliki hiasan tujuh kepala ular kobra di bagian atas dan satu pancuran di bagian bawah.

3. Prasasti Kota Kapur

Prasasti ini merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya dan menjadi prasasti pertama yang ditemukan.

Tempat penemuan Prasasti Kota Kapur yakni di pesisir barat pulang Bangka, Bangka Belitung. Prasasti yang ditemukan oleh J. K. van der Meulen di bulan Desember tahun 1892 ini merupakan satu dari lima prasasti buatan Dapunta Hyang, seorang penguasa Kerajaan Sriwijaya.

Berikut adalah peninggalan bercorak Buddha dalam bentuk arca.

1. Arca Sang Buddha Gautama

Arca yang berupa patung Buddha ini terbuat dari perunggu merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang ditemukan di Desa Sikendeng, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada 1921.

Para sejarawan menduga peninggalan arca ini memiliki kekhasan yang sama dengan arca yang ditemukan di Amarawaty, India.

Hal ini kemudian menimbulkan spekulasi muncul bahwa arca Buddha Gautama tersebut mungkin saja dibawa langsung dari India.

2. Arca Prajnaparamita

Arca Prajnaparamita merupakan sebuah arca yang terbentuk dari batu andesit yang diperkirakan dibuat pada 1300 Masehi. Penemuan dari Prajnaparamita yakni berada di dekat Candi Singasari, Kota Malang, Jawa Timur.

Menjadikan arca tersebut diduga sebagai dalah satu peninggalan Kerajaan Singasari. Saat ini, Arca Prajnaparamita telah dipindahkan dan berada di Museum Nasional Indonesia.

Terakhir, peninggalan bercorak Buddha di Indonesia dalam bentuk kitab, yaitu Kitab Negarakertagama.

Kitab Negarakertagama

Kitab Negarakertagama adalah salah satu karya Mpu Prapanca alias Dang Acarya Nadendra, sebagai salah satu pembesar ajaran Buddha di Istana Majapahit.

Judulnya memiliki arti 'Negara dengan tradisi agama yang suci', yang didalamnya berisikan informasi seputar Kerajaan Majapahit di masa pemerintahan Hayam Wuruk.

(Natalia Bulan)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement