Pada tahun 1993, Habibie meluncurkan pesawat pertama yang dikembangkan di Indonesia. Di tahun berikutnya, ia meluncurkan rencana untuk memperbarui lebih dari tiga lusin kapal yang dibeli dari bekas angkatan laut Jerman Timur atas inisiatifnya.
Selama 20 tahun berkiprah di Indonesia, Habibie menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, kemudian memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto pada 1998.
Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945.
Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat referendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato pertanggung jawabannya ditolak MPR RI.
(Natalia Bulan)