JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah setidaknya bisa menciptakan 3,6 juta lapangan kerja setiap tahunnya.
Apalagi, kata Muhadjir, di tahun 2030 Indonesia akan memasuki masa puncak bonus demografi.
Di tahun tersebut, jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) produktif akan lebih besar daripada yang non produktif.
Di satu sisi, bonus demografi adalah anugerah karena angkatan kerja produktif Indonesia melimpah.
“Karena kalau mengandalkan pemerintah harus menyiapkan 3,6 juta lapangan kerja per tahun sangat tidak mungkin. Kondisi industri kita belum sebagus negara maju,” kata Muhadjir dikutip dari keterangan resmi yang diterima, Jumat (26/8/2022).
Muhadjir pun menegaskan pemerintah tetap berupaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya untuk para angkatan kerja produktif.
Dia pun meminta agar perguruan tinggi mendidik dan melatih para mahasiswa dan mahasiswinya menjadi pengusaha dan pencipta lapangan pekerjaan.
Meskipun, kata Muhadjir, untuk mencapai kesuksesan bonus demografi bukan hanya tugas pemerintah saja.
Tetapi perlu sinergi dan gotong royong bersama semua pihak termasuk dunia industri dan perguruan tinggi.
“Sangat berat kalau kita tidak memikul gotong royong untuk menyiapkan itu. Karena itu mendidik anak-anak mahasiswa sejak awal menjadi percaya diri berani mengambil resiko bekerja keras itu harus dilakukan. Agar dia menjadi entrepreneur andal, risk taker yang tidak hanya mencari selamat,” jelasnya.
Muhadjir pun mengatakan jika setiap perguruan tinggi bisa menciptakan lulusan yang memiliki mental pengusaha dan menciptakan lapangan kerja, maka tantangan bonus demografi bisa dilewati dengan baik.
“Kalau kita berhasil menyiapkan angkatan kerja sesuai dengan yang dibutuhkan dunia kerja dan tersedia lapangan kerja yang sangat luas, baru kita bisa menjadi negara maju. Tetapi kalau gagal, maka kita akan masuk menjadi negara middle income trap, negara pendapatan menengah,” ujarnya.
(Natalia Bulan)