BANGLADESH - Bangladesh akan menutup sekolah untuk satu hari lagi setiap minggu dan mengurangi jam kantor untuk mengurangi kekurangan listrik.
Hal tersebut dijelaskan oleh seorang pejabat pemerintah di Bangladesh.
Dikutip dari BBC, bulan lalu negara Asia Selatan itu mulai pemadaman listrik dua jam setiap hari.
Para pengunjuk rasa pun turun ke jalan dalam beberapa pekan terakhir setelah pemerintah menaikkan harga bensin lebih dari 50%.
Diketahui, perang di Ukraina telah menaikkan biaya impor bahan bakar dan merugikan ekonomi Bangladesh dan cadangan mata uang asing.
Sekretaris Kabinet Bangladesh, Khandker Anwarul Islam pada hari Senin (22/8/2022) mengatakan bahwa sekolah yang sebelumnya hanya ditutup pada hari Jumat, sekarang juga akan ditutup pada hari Sabtu.