MAKASSAR - Arham, seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Makassar (UNM) asal Kabupaten Bone, berhasil menciptakan teknologi berbasis digital peringatan dini (early warning system) untuk mendeteksi awal bencana puting beliung.
Arham mengatakan bahwa melalui alat mikrokontroler yang diciptakannya, warga setiap saat akan menerima notifikasi status potensi bencana melalui pesan singkat SMS.
Alat ini pun menjadi poin penting dalam verifikasi Program Kampung Iklim oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI.
Teknologi digital sederhana rakitan anak desa ini terdiri dari tiga komponen utama. Yakni panel surya, sensor angin serta sistem mikrokontroler.
Menurut Arham, salah satu anggota Pokja Proklim Dusun Masumpu mengatakan sistem mikrokontroler selain mencatat dan merekam kecepatan angin, juga berfungsi mengirimkan notifikasi via SMS secara real time kepada telepon seluler warga.
“Ada tiga jenis notifikasi yang dikirim secara otomatis kepada nomor-nomor handphone yang sudah direkam oleh system mikrokontrol, yaitu Siaga untuk kecepatan angin di atas 30 km/jam, Waspada untuk kecepatan di atas 50 km / jam, dan Awas jika kecepatan angin di atas 60 km/jam,” jelasnya.