MATARAM - Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana menjelaskan jika ada siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 maka sekolah boleh menutup pembelajaran tatap muka (PTM) pada rombongan belajar (rombel) siswa yang terpapar, bukan menutup sekolah secara penuh.
Hal itu mengacu pada regulasi penanganan penyebaran Covid-19. Jadi perlu diingat yang ditutup rombel bukan sekolah," kata Wali Kota kembali menegaskan, dikutip dari Antara, Selasa (2/8/2022).
Menurutnya, untuk penutupan sekolah dan mengembalikan anak-anak belajar dengan sistem jarak jauh atau dalam jaringan (daring) tentu cukup berat dan sejauh ini dinilai kurang efektif.
Apalagi anak-anak sedang senang-senangnya karena baru mulai aktif melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka (PTM) penuh atau 100 persen setelah hampir dua tahun belajar daring.
Selain itu anak-anak juga baru mulai belajar dan bersosialisasi serta baru mengenal lingkungan sekolah untuk beradaptasi.
"Jadi sayang sekali kalau anak-anak kembali belajar daring. Sementara belajar daring, sejauh ini kurang efektif sebab hanya mengajar tidak mendidik," katanya.