JAKARTA - Istilah metaverse semakin populer di tahun 2021 hingga kini. Padahal, namanya sudah ada sejak tahun 1992 dalam sebuah novel karya Neal Stephenson. Lantas, siapa saja mereka yang menyumbang kepopuleran bagi metaverse? Berikut daftarnya.
Neal Stephenson
Istilah metaverse pertama kali dikemukakan Neal Stephenson dalam novelnya yang bertajuk ‘Snow Crash’. Novel bertema fiksi ilmiah yang diproduksi pada 1992 ini menyebut bahwa metaverse merupakan struktur fiksi yang terbuat dari kode-kode.
Akan tetapi, kode tersebut hanya mampu dipahami oleh komputer. Internet dijadikan sebagai realitas virtual dalam konteks ini. Pengguna internet diwakili oleh avatar yang mampu berinteraksi dengan pengguna internet lain melalui perangkat lunak.
Dirinya juga mengatakan bahwa metaverse adalah penemuannya sendiri. Tadinya, ia ingin menggunakan istilah ‘realitas virtual’. Namun, Stephenson merasa istilah tersebut kurang baik. Pilihannya jatuh pada ‘metaverse’.
Mark Zuckerberg
Nama metaverse kembali mencuat, usai sang pemilik Facebook Mark Zuckerberg mengganti nama platformnya menjadi Meta. Menurutnya, metaverse akan menjanjikan masa depan internet yang sangat baik, bahkan cemerlang.
Nantinya setiap individu bisa belajar, bekerja, dan tinggal di metaverse. Sementara itu, dengan berubahnya nama Facebook menjadi Meta, Zuckerberg ingin fokus membangun dunia virtual terbaru dan terus menjadikan teknologi sebagai penghubung antarmanusia.